Hitstat

27 January 2011

Roma Volume 6 - Minggu 2 Kamis

Salam dari Semua Gereja Kristus
Roma 16:16
Bersalam-salamlah kamu dengan ciuman kudus. Salam kepada kamu dari semua gereja Kristus (Tl.).

Ayat Bacaan: Rm. 15:5, 13; 16:1-16, 20, 23, 24, 27; Kis. 18:18-19; 1 Kor. 16:19

Kata-kata salam Paulus yang tercatat pada pasal 16 mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang penting bagi hidup gereja yang normal. Hidup gereja mencakup lima aspek: 1) Melayani gereja; 2) Mempertaruhkan nyawa untuk gereja; 3) Gereja di rumah kita; 4) Tidak menganggap gereja menjadi milik orang tertentu, tetapi milik Kristus, dan 5) Memberi tumpangan dengan ramah kepada setiap warga gereja, dan menjadi tuan rumah bagi semua gereja.
Dalam gereja perlu “Febe”, orang yang melayani jemaat (gereja di Kengkrea), memberikan bantuan kepada banyak orang; yang mendampingi, melayani, merawat dan mengasuh; memperhatikan segala kebutuhan jemaat tanpa menghitung harga dan pengorbanan. Kedua perlu “Akwila dan Priskila”, orang yang mempertaruhkan nyawanya untuk gereja, membayar harga de-ngan sukarela, bukan untuk satu gereja, tetapi juga untuk semua gereja; orang yang mau membuka rumah mereka bagi saudara saudari, rumah sebagai tempat dimana saudara saudari bisa berhimpun bersama, menikmati Tuhan bersama-sama. Ketiga perlu “Gayus”, orang yang mau memberi tumpangan kepada seluruh jemaat. Rumahnya terbuka bagi kaum beriman, dan tersedia bagi kaum beriman. Hidup gereja yang sejati tergantung pada pemberian tum-pangan yang demikian. Bila suatu rumah terbuka untuk memberi tumpangan, niscayalah rumah itu akan dipenuhi berkat Kristus. Terpujilah Tuhan, semakin banyak kita memberi tumpangan kepada orang lain, kita akan semakin banyak mengalami hidup gereja. Hal ini sangat riil. Pada suatu malam ada orang yang tidak dikenal memasuki rumah seorang hamba Tuhan, Howard Higashi, dan tidur di sofanya. Kebanyakan orang pasti menyuruh untuk menelpon polisi, tetapi karena Howard mengasihi manusia, dia malah menyiapkan makan pagi untuk orang itu, lalu memberitakan injil padanya. Kemudian orang asing itu dibaptis di rumahnya. Bila Tuhan memberkati kita dengan sebuah rumah, kita perlu terbuka kepada Tuhan, agar Tuhan bisa memakai rumah kita bagi ke-perluan gereja-Nya. Seperti dalam sebuah kidung mengatakan: “Dunia bukan rumahku, tetapi gereja, hidup dan hartaku, semua untuk gereja...”

Supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. (Rm. 16:2a)

No comments: