Hitstat

28 September 2011

2 Korintus - Minggu 1 Rabu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:8-11


Sewaktu para rasul itu dianiaya, mereka tidak tahu bagaimana hasil akhirnya. Menurut pendapat mereka, mereka akan mati. Ini adalah pendapat mereka sendiri; dan kali ini membawa mereka kepada keputusan yang sangat penting, yaitu tidak bersandar kepada diri mereka sendiri. Ditinjau dari diri mereka, telah tidak ada jalan keluar. Yang mereka sandari adalah Allah yang membangkitkan orang mati.

Pengalaman kematian membimbing kita masuk ke dalam pengalaman kebangkitan. Kebangkitan adalah Allah yang membangkitkan orang mati. Pekerjaan salib mengakhiri ego kita, supaya kita dapat mengalami Allah di dalam kebangkitan. Pengalaman salib selalu mendatangkan kenikmatan akan Allah kebangkitan. Pengalaman demikian menghasilkan dan membentuk ministri (ayat 4-6). Ini dijelaskan lebih lanjut dalam 4:7-12.

Pada akhir 1 Korintus Paulus membicarakan tentang kebangkitan. Sekarang pada permulaan 2 Korintus, Paulus membawa kembali kaum beriman kepada perkara kebangkitan ini. Seperti yang akan kita lihat, ini berhubungan dengan ministri. Ministri bukanlah masalah perbuatan kita; melainkan masalah kehidupan kita. Ministri dan kehidupan yang diwahyukan dalam Surat Kiriman ini berasal dari hayat kebangkitan.

Dalam 1 Korintus Paulus mengumumkan fakta kebangkitan. Kebangkitan harus menjadi kehidupan kita sehari-hari; kebangkitan harus menjadi kekuatan bagi kita untuk mengatasi dosa dan maut dan hidup dalam hari pertama dalam satu minggu. Sekarang dalam 2 Korintus Paulus memberikan satu kesaksian tentang bagaimana para rasul hidup dalam hari pertama dalam satu minggu. Mereka tidak hidup dalam hari ketujuh, mereka tidak hidup dalam ciptaan lama. Ini berarti mereka tidak dapat hidup dalam diri mereka sendiri. Mereka tidak bersandarkan diri mereka sendiri. Tidak bersandarkan diri sendiri itu berarti tidak ada lagi jalan bagi kita untuk hidup dalam ciptaan lama. Karena para rasul hidup dalam hari pertama dalam satu minggu, maka mereka hanya bersandar kepada Allah kebangkitan, yaitu Allah yang membangkitkan orang mati. Mereka menganggap diri mereka sendiri seperti telah mati. Ini menunjukkan bahwa Paulus bukan hanya menulis tentang kebangkitan, melainkan memperhidupkan kebangkitan ini.

Paulus memberikan satu kesaksian tentang hidup dalam hayat kebangkitan. Para rasul hidup dalam kebangkitan. Allah telah menaruh mereka ke dalam situasi tertentu, satu situasi yang sebenarnya adalah maut. Tidak ada jalan bagi manusia untuk menyelamatkan diri dari situasi maut demikian atau memiliki kekuatan untuk mengatasinya. Hanya Allah kebangkitan, Allah yang adalah kebangkitan itu sendiri, yang dapat menyelamatkan mereka. Dia datang untuk menyelamatkan para rasul keluar dari situasi maut itu. Allah membangkitkan mereka keluar dari kematian dan pengalaman mereka adalah pengalaman terhadap Allah sebagai kebangkitan. Selain itu, ini adalah pengalaman terhadap Kristus yang bangkit sebagai kasih karunia, karunia yang diberikan Allah kepada mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 1

No comments: