Hitstat

27 September 2011

2 Korintus - Minggu 1 Selasa

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:3-8


Dalam ayat 4 Paulus mengatakan bahwa kita sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kita terima dari Allah. Kita harus terlebih dulu mengalami penghiburan Allah, kemudian baru dapat menghibur orang lain dengan penghiburan dari Allah yang telah kita alami. Maka, kita dihibur dulu supaya kita dapat menghibur orang lain. Ini memerlukan pengalaman. Bila kita memiliki pengalaman, kita memiliki modal rohani yang diperlukan untuk menghibur orang lain.

Jika Anda belum pernah menderita dan belum pernah dihibur oleh Allah, Anda tidak akan dapat menghibur orang lain. Kata-kata penghiburan Anda akan menjadi kosong. Anda akan menjadi seperti seseorang yang menulis cek untuk sejumlah besar uang tanpa mempunyai dananya di bank untuk mendanai cek itu. Anda tidak memiliki realitas, pengalaman, dan modal rohani. Pertama-tama kita sendiri harus menderita demi kepentingan Tuhan dan kemudian dihibur dan didorong oleh Allah. Kemudian pengalaman ini akan menjadi modal rohani untuk menghibur orang lain. Dengan cara ini, kita dihibur dan kemudian kita dapat menghibur orang lain.

Surat yang pertama kepada orang-orang Korintus merupakan argumentasi rasul, argumentasi itu mengalahkan dan menaklukkan orang-orang Korintus yang kacau dan tertipu. Sekarang surat yang kedua membawa mereka kembali kepada pengalaman akan Kristus, yang merupakan pokok argumentasinya dalam surat yang pertama. Karena itu, surat yang kedua lebih bersifat pengalaman, lebih subyektif, dan lebih dalam daripada yang pertama. Pokok-pokok dalam surat yang pertama adalah Kristus, Roh itu bersama dengan roh kita, gereja, dan karunia-karunia. Dalam surat yang kedua, Kristus, Roh itu bersama dengan roh kita, dan gereja dikembangkan lebih lanjut, tetapi karunia-karunia bahkan tidak disebutkan. Dalam kitab ini, karunia-karunia digantikan oleh ministri, yang disusun, dihasilkan, dan dibentuk oleh pengalaman akan kekayaan Kristus, melalui penderitaan, tekanan-tekanan yang mengauskan, dan pekerjaan salib yang mematikan. Surat ini menampakkan kepada kita suatu teladan, contoh, tentang bagaimana pembunuhan salib bekerja, bagaimana Kristus tergarap ke dalam kita, dan bagaimana kita menjadi ekspresi Kristus. Semuanya ini menyusun para minister Kristus dan menghasilkan ministri bagi perjanjian Allah yang baru. Surat yang pertama menanggulangi karunia-karunia secara negatif; surat yang kedua dengan positif membicarakan tentang ministri. Gereja lebih memerlukan ministri daripada karunia-karunia. Ministri menyuplaikan Kristus yang telah dialami; karunia-karunia hanya mengajarkan doktrin-doktrin mengenai Kristus. Bukan karunia-karunia, melainkan ministri yang dihasilkan dan dibentuk oleh pengalaman terhadap penderitaan-penderitaan, kesusahan-kesusahan Kristus, yang adalah bukti bahwa para rasul adalah minister-minister Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 1

No comments: