Hitstat

03 February 2012

2 Korintus - Minggu 19 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:7-16


Hari ini Kristus adalah Kepala Tubuh, dan kita, pengikut-pengikut-Nya, adalah anggota-anggota-Nya. Sebagai Kepala, Dia memiliki dua sifat, dan sebagai anggota-anggota-Nya, kita juga memiliki dua sifat yang sama. Kristus, Sang Kepala, memiliki keilahian dan keinsanian; kita, anggota-anggota-Nya, juga memiliki keinsanian dan keilahian. Lihatlah tubuh jasmani Anda: kepala dan anggota-anggota tubuh itu memiliki substansi yang sama. Kepala tidak mungkin memiliki satu substansi dan anggota-anggota tubuh memiliki substansi lainnya. Tidak, seluruh tubuh memiliki substansi yang sama, unsur yang sama. Di seluruh tubuh kita ada darah yang sama, hayat yang sama, dan sifat yang sama. Ini juga berlaku bagi hubungan Kristus dan gereja. Apa adanya Kristus dan milik Kristus, juga adalah apa adanya kita dan milik kita sebagai anggota-anggota-Nya. Kristus memiliki keinsanian dan keilahian, kita juga memiliki keilahian dan keinsanian. Ini berarti Kristus dan kita yang percaya kepada-Nya, yang adalah anggota-anggota-Nya, memiliki dua sifat. Namun, kita ingin menekankan sekali lagi bahwa perbauran antara keilahian dengan keinsanian di dalam kita ini tidak menghasilkan satu sifat yang ketiga. Keinsanian kita tidak hilang. Keilahian maupun keinsanian tidak musnah dalam perbauran ini.

Adalah sangat penting bila kita menyadari bahwa setiap orang Kristen yang sejati, setiap orang yang benar-benar percaya Kristus, adalah orang yang mengalami perbauran antara hayat ilahi dan sifat ilahi dengan hayat insani dan sifat insani. Hayat ilahi ini tidak hanya sekali dibaurkan dengan hayat insani kita, lebih-lebih terus-menerus berbaur dengan hayat insani. Hasilnya, kita menjadi manusia ilahi. Inilah sebabnya kita mengatakan bahwa orang-orang Kristen adalah manusia-manusia Allah. Hayat kita adalah hayat manusia-Allah; kehidupan kita, seperti yang ditunjukkan oleh efod yang tersusun dari benang emas dan benang lenan, adalah satu kehidupan dari keilahian yang berbaur dengan keinsanian. Pakaian rohani kita bukan hanya lenan; tetapi juga emas. Kita memiliki emas dan lenan yang ditenun menjadi satu pakaian. Inilah perilaku kita, karakter kita, kehidupan kita.

Alkitab mewahyukan bahwa sebagai kaum beriman dalam Kristus kita sedang ditransformasi, disusun, dan direorganisasi. Namun, ini tidak diajarkan di antara kebanyakan orang Kristen pada hari ini. Sebaliknya, kaum beriman diajar untuk memperbaiki karakter dan perilaku mereka. Namun, pengajaran semacam ini tidak sesuai dengan Alkitab. Apa saja yang dikatakan Alkitab tentang perilaku kita atau tingkah laku kita itu berkaitan dengan transformasi. Kita harus nampak bahwa transformasi adalah jalan yang benar. Ini sangatlah penting. Dalam proses transformasi, unsur Allah, yaitu keilahian, senantiasa bekerja di dalam kita untuk mentransformasi keinsanian kita, supaya keinsanian yang alamiah ditransformasi menjadi keinsanian yang rohani. Tetapi ini bukan berarti keinsanian kita akan hilang, juga bukan berarti keilahian itu akan berubah atau terpengaruh sedikit. Tidak, keinsanian kita dan keilahian Allah tidak akan berubah; namun, keduanya berbaur bersama menjadi satu kesatuan, satu persona. Perbauran ini menghasilkan manusia-manusia Allah yang sejati. Ini juga akan menghasilkan air teh surgawi untuk kita minum dan kita nikmati hari demi hari.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 38

No comments: