Hitstat

13 February 2012

2 Korintus - Minggu 21 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 6:3-10


Pada bagian bawah ayat 8 Paulus dikatakan, "Ketika dianggap sebagai penipu, ternyata orang benar." Seolah-olah para rasul adalah penipu-penipu dalam pandangan penganut agama Yahudi dan orang-orang dalam agama dan filsafat lain, tetapi benar dalam pandangan mereka yang mengasihi kebenaran Allah.

Dalam ayat 9 Paulus berkata, "Sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal." Para rasul adalah orang-orang yang tidak dikenal dalam arti tidak memamerkan diri sendiri. Tetapi mereka terkenal dalam arti bersaksi bagi kebenaran Allah. Kita juga harus tidak dikenal dalam hal kita tidak menonjolkan diri kita sendiri atau memamerkan diri sendiri. Akibatnya, orang lain tidak mengenal kita. Namun, pada waktu yang sama kita mungkin terkenal karena kita mempersaksikan kebenaran Allah. Mula-mula kita harus tidak dikenal, kemudian baru terkenal. Jangan mencari nama dengan menonjolkan diri Anda sendiri, melainkan setialah selalu untuk mempersaksikan kebenaran Allah kepada orang lain.

Para rasul sebagai orang yang nyaris mati dalam menderita penganiayaan (1:8-10; 4:11; 1 Kor. 15:31). Tetapi hidup dalam kebangkitan Tuhan (4:10-11). Kita juga harus menjadi orang-orang yang diletakkan kepada kematian, orang-orang yang nyaris mati, dan juga orang-orang yang hidup dalam kebangkitan.

Dalam ayat 9 Paulus juga berkata, "Sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati." Para rasul seolah-olah sebagai orang-orang yang dihajar dalam pengetahuan para penentang yang dangkal, tetapi tidak mati karena rawatan Tuhan yang berdaulat. Sewaktu kita menderita, orang-orang yang mempunyai pandangan yang dangkal mungkin akan berkata, "Orang-orang ini berada di bawah penghukuman Allah. Jika mereka tidak dihukum oleh Allah, mengapa mereka harus begitu banyak menderita?" Namun, pada waktu kita menderita, kita tetap berada di dalam rawatan Tuhan yang berdaulat dan tidak mati. Karena itu, kita menderita namun kita hidup.

Para rasul berdukacita karena keadaan negatif gereja-gereja (11:28). Namun mereka senantiasa bersukacita dalam kasih karunia yang cukup dan hayat kebangkitan Kristus (12:9-10).

Dalam ayat 10 Paulus juga mengatakan para rasul "sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang." Mereka miskin dalam hal-hal materi, tetapi memperkaya banyak orang dengan kekayaan rohani (Ef. 3:8).

Akhirnya dalam ayat 10, Paulus berkata, "Sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu." Mereka sebagai orang yang tak bermilik pada aspek manusia, tetapi memiliki segala sesuatu dalam ekonomi ilahi.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 41

No comments: