Hitstat

08 February 2012

2 Korintus - Minggu 20 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 6:1-13


Para rasul bukan hanya diberi amanat untuk merampungkan pekerjaan pendamaian, ministri pendamaian, tetapi juga bekerja bersama Allah membawa orang masuk ke dalam Allah. Mereka tahu bahwa bersandarkan diri sendiri mereka tidak mungkin dapat membawa orang masuk ke dalam Allah. Mereka tidak memiliki kekuatan ini, kecakapan ini. Mereka perlu bekerja bersama Allah untuk melakukan hal ini.

Bekerja bersama Allah berarti kita berada di dalam Dia. Ketika kita berada di dalam Dia, kita dapat membawa orang lain masuk ke dalam Dia. Hanya orang yang berada di dalam Allah baru dapat membawa orang lain masuk ke dalam Allah. Jika Anda tidak berada di dalam Dia, tentu Anda tidak akan dapat membawa seorang pun ke dalam Dia. Keintiman kita dengan Allah adalah ukuran hasil pekerjaan kita. Jika kita jauh dari Allah, kita tidak akan dapat membawa orang lain dekat kepada-Nya. Sejauh mana kita dapat membawa orang lain kepada Allah dan membawa mereka masuk ke dalam Allah, selalu diukur dengan hubungan kita dengan Allah. Jika kita adalah orang-orang yang bersatu dengan Allah, barulah kita dapat membawa orang lain ke tempat di mana kita berada. Karena itu, jika kita ingin membawa orang lain masuk ke dalam Tuhan, kita sendiri harus berada di dalam Dia. Semakin kita berada di dalam Dia, kita semakin dapat mendamaikan orang lain ke dalam Dia. Kiranya hal ini menanamkan kesan yang dalam pada diri kita!

Paulus menasihatkan orang beriman di Korintus agar tidak menerima kasih karunia Allah dengan sia-sia (6:1). Kasih karunia adalah Kristus yang bangkit yang menjadi Roh pemberi-hayat untuk membawa Allah yang telah melalui proses dalam kebangkitan ke dalam kita untuk menjadi hayat dan suplai hayat kita, supaya kita dapat hidup dalam kebangkitan. Ini berarti kasih karunia adalah Allah Tritunggal yang menjadi hayat dan segala sesuatu kita. Oleh kasih karunia ini, Saulus dari Tarsus, orang yang paling berdosa di antara orang-orang berdosa (1 Tim. 1:15-16), menjadi rasul yang paling baik, yang bekerja lebih keras daripada semua rasul (1 Kor. 15:10). Kasih karunia Allah selalu membawa kita kembali kepada-Nya. Menurut konteks dari 2 Korintus 6:1, tidak menerima kasih karunia Allah dengan sia-sia berarti tidak tinggal dalam keadaan yang menyimpang keluar dari Allah, tetapi dibawa kembali kepada-Nya.

Dalam 2 Korintus 6:1-13 kita melihat satu gambaran dari orang yang diselamatkan sepenuhnya. Kita membuktikan keselamatan kita dengan memiliki hayat yang serba sesuai. Dalam ayat-ayat ini Paulus adalah satu teladan dari seorang beriman yang telah diselamatkan sepenuhnya, satu teladan dari orang yang memperhidupkan hayat yang serba sesuai. Dalam berita selanjutnya kita akan melihat rincian dari hayat ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 39

No comments: