Hitstat

05 March 2008

Markus Volume 1 - Minggu 3 Kamis

Kekuatan untuk Melayani
Markus 1:35
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang terpencil dan berdoa di sana.

Ayat Bacaan: 1 Kor. 15:58; Mrk. 1:35

Tuhan Yesus adalah teladan yang baik, Ia bangun pagi-pagi benar waktu hari masih gelap untuk berlutut berdoa dan mencari kehendak Bapa sehingga Bapa adalah sumber dari setiap pelayanan-Nya. Tuhan Yesus saja perlu berdoa untuk pelayanan-Nya, apa lagi kita lebih-lebih juga perlu berdoa.
Siapa yang bangunnya pagi-pagi, dia akan mendapatkan banyak faedah rohani. Doa pada pagi-pagi hari menghasilkan faedah yang lebih besar dibanding doa pada waktu biasa. Pembacaan Alkitab di pagi hari menghasilkan faedah yang lebih besar dibanding pembacaan Alkitab di waktu biasa. Persekutuan dengan Tuhan pada waktu pagi-pagi hari memberikan faedah yang lebih besar dibanding persekutuan dengan Tuhan pada waktu biasa. Pagi-pagi adalah waktu yang paling baik. Kita tidak seharusnya menggunakan waktu yang paling baik untuk perkara-perkara yang lain. Kita harus menggunakan waktu yang paling baik dalam satu hari, yaitu pagi-pagi hari, di hadapan Tuhan.
Banyak orang Kristen menggunakan waktu sepanjang hari untuk perkara-perkara yang lain, sampai malam hari, sewaktu ia paling lelah, hampir naik tempat tidur, baru berlutut berdoa, membaca Alkitab. Tidak heran kalau pembacaan Alkitabnya tidak baik, doanya tidak baik, persekutuannya dengan Tuhan juga tidak baik, karena ia bangun terlalu lambat. Sebab itu begitu kita percaya Tuhan, harus belajar pada pagi-pagi hari meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Allah, berhubungan dengan Allah.
I Korintus 15:58 mengatakan bahwa “...dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”. Jadi ketika persekutuan kita dengan Tuhan baik maka jerih payah (pelayanan) kita tidak menjadi sia-sia. Semoga apa yang telah kita nikmati tidak hanya menjadi teori semata tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Saudara Watchman Nee pernah berkata bahwa Allah lebih mementingkan apa adanya kita, daripada apa yang kita kerjakan. Pelayanan kita seharusnya merupakan pengaliran keluar dari kenikmatan kita terhadap Tuhan.

No comments: