Hitstat

21 March 2008

Markus Volume 2 - Minggu 1 Sabtu

Mengalami Firman Kristus yang Membebaskan
2 Korintus 3:16-17
Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari orang itu. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.

Ayat Bacaan: Mrk. 3:1-6; Ibr. 1:3; 4-12; 2 Tim. 3:16; Yoh. 4:24; 6:63

Markus 3:1-6 mencatat kasus seorang yang lumpuh sebelah tangannya. Keadaannya melambangkan seorang yang bebas sebagian, tetapi belum bebas sepenuhnya. Kita mungkin telah bebas dari hukuman kekal Allah, tetapi masih belum bebas dari berbagai kelemahan, ketidakmampuan, ataupun dari ketidaknormalan fungsi rohani kita. Kondisi inilah yang digambarkan dengan orang yang tangannya mati sebelah.
Bagaimanakah agar seseorang dapat dibebaskan seluruhnya? Tuhan berkata kepada orang itu, “Ulurkanlah tanganmu!” (Mrk. 3:5). Di dalam perkataan Tuhan terkandung hayat yang menghidupkan. Dengan mengulurkan tangannya, orang itu telah menerima firman hayat, dan tangannya yang lumpuh seketika itu juga dipulihkan oleh hayat yang terkandung di dalam firman-Nya. Hal ini dengan jelas memberitahu kita bahwa firman Tuhan berkuasa membebaskan kita dari kelemahan, ketidakmampuan, ataupun dari ketidaknormalan fungsi rohani kita di hadapan Allah (Ibr. 1:3; 4:12; 2 Tim. 3:16).
Mengapa firman memiliki kuasa untuk membebaskan kita? Hal ini disebabkan di dalam firman terkandung Roh itu yang adalah hayat kita. Allah Tritunggal adalah Roh itu (Yoh. 4:24), dan Roh itu terwujud di dalam firman (Yoh. 6:63). Sayangnya, sekalipun firman adalah perwujudan Roh itu, banyak di antara kita yang tidak berkontak dengan firman melalui Roh itu. Walau kita mungkin sangat menyukai Alkitab, namun kita seolah tidak mendapatkan apa-apa darinya selain pengetahuan yang mati. Jika kita ingin menyalakan sebuah korek api, tidak cukup hanya mengasihi korek api itu. Kita perlu menggoreskan korek api itu dengan tepat. Seprinsip dengan itu, kita perlu “menggores korek api” firman itu dengan cara melatih roh kita.
Dalam pengalaman kita, firman hanya akan menyala jika kita menggoresnya di dalam roh kita. Inilah alasan perlunya kita melatih roh kita untuk berdoa ketika kita membaca firman Allah. Begitu firman dan doa kita baurkan bersama, maka roh kita segera dihidupkan, dikuatkan, dan fungsi rohani kita di hadapan Allah dipulihkan kembali. Pada saat demikian, kita benar-benar dibebaskan.

No comments: