Hitstat

10 March 2008

Markus Volume 1 - Minggu 4 Selasa

Reaksi Ahli-ahli Taurat
Markus 2:8
Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?”

Ayat Bacaan: Mrk. 2:8; 12:24; Gal. 2:16; Ef. 4:20

Ahli-ahli Taurat mengira bahwa mereka mengerti Alkitab, mengira bahwa hanya Allah yang berkuasa untuk mengampuni dosa-dosa, dan bahwa Yesus, yang dalam pandangan mereka hanya sebagai manusia, telah menghujat Allah ketika Dia mengatakan “dosa-dosamu telah diampuni”. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak menyadari bahwa Yesus adalah Allah, dan mereka tidak mempunyai iman.
Dalam hati mereka menuduh Yesus telah menghujat Allah. Mereka seolah-olah berkata, “Siapakah orang ini sehingga berhak mengampuni dosa-dosa? Hanya Allah yang memiliki kekuasaan melakukan hal tersebut. Kita mengenal orang ini adalah orang Nazaret. Bagaimana mungkin seorang Nazaret yang hina dapat mengampuni dosa-dosa seseorang? Tetapi Hamba-Penyelamat mengetahui iman orang-orang yang mencari-Nya dan dosa-dosa orang yang sakit (Mrk. 2:5), serta pemikiran dalam batin para ahli Taurat. Ini menunjukkan bahwa Dia mahatahu. Kemahatahuan-Nya ini menyatakan atribut ilahi-Nya. Iman yang sejati ialah iman yang percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Allah. Kita dibenarkan oleh iman, bukan karena melakukan hukum Taurat (Gal. 2:16). Kebenaran Allah telah dinyatakan tanpa hukum Taurat, dan telah dinyatakan melalui kita percaya kepada Yesus Kristus.
Di dalam Markus 12:24 dikatakan, ”Jawab Yesus kepada mereka, ’Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.’” Kita perlu menjadi orang yang percaya dan mengenal kuasa Allah, yaitu kuasa yang sama yang dikerjakan Allah di dalam Kristus. Dalam hidup gereja, janganlah kita menjadi orang yang suka mengkritik. Janganlah kita menjadi orang yang suka menggembosi keadaan. Jika kita selalu bersikap demikian, itu menunjuk­kan bahwa hati kita seperti hati ahli-ahli Taurat yang tidak percaya terhadap kuasa Allah. Hati yang tidak murni sehingga tidak dapat melihat Allah. Hendaklah kita senantiasa menjaga hati kita murni di dalam hidup gereja. Hati yang percaya dan beriman bahwa Allah mampu melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan (Ef. 4:20).

No comments: