Hitstat

30 March 2008

Markus Volume 2 - Minggu 3 Minggu

Hamba-Penyelamat Datang sebagai Penabur Benih
Markus 4:2-3
Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.”

Ayat Bacaan: Mrk. 4:2-3; Yoh. 1:1, 14; Ibr. 10:22; 4:12; Yoh. 16:20; Kis. 11:23; Mat. 13:23

Dalam ministri-Nya, Hamba-Penyelamat sepertinya adalah seorang pengajar dan pemberita. Sesungguhnya, dalam mengajar kebenaran dan dalam memberitakan injil, Dia adalah seorang Penabur yang menaburkan benih firman ke dalam manusia. Kristus adalah benih yang melambangkan firman (Yoh. 1:1, 14). Di pandangan Allah, kita adalah tanah untuk menumbuhkan Kristus. Karena itu, Kristus sebagai firman adalah benih hayat yang ditaburkan ke dalam kita sebagai tanah.
Kristus datang ke bumi bukan saja untuk menyertai kita tetapi juga menaburkan benih ke dalam diri kita. Melalui inkarnasi-Nya, Dia menjadi benih hayat, dan dalam ministri-Nya Dia menaburkan benih ini ke dalam manusia. Ini berarti bahwa Dia menaburkan diri-Nya sendiri sebagai perwujudan Allah Tritunggal ke dalam kaum beriman-Nya, sehingga Dia dapat hidup di dalam kita, bertumbuh di dalam kita, dan diekspresikan melalui kita. Sebagaimana benih suatu tanaman ditaburkan ke tanah, berbaur dengan unsur tanah, dan bertumbuh bersama dengan tanah untuk menghasilkan tanaman, demikian pula Kristus menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih hayat ke dalam kita sebagai tanah sehingga Dia dan kita bertumbuh bersama.
Setelah ditaburkan ke dalam kita, benih hayat itu perlu bertumbuh, dan pertumbuhannya memerlukan kerjasama kita. Kerjasama kita ialah dengan memiliki hati yang tepat. Masalah kita biasanya bukan terletak pada roh, tetapi pada hati. Hati meliputi hati nurani (Ibr. 10:22), pikiran (Ibr. 4:12), emosi (Yoh. 16:20), dan tekad (Kis. 11:23). Jika kita mau bekerjasama dengan pertumbuhan benih di dalam kita, maka kita harus menanggulangi hati nurani, pikiran, emosi, dan tekad kita. Jika kita tidak menanggulangi semua bagian hati kita, akan sulit bagi benih hayat untuk bertumbuh di dalam kita. Hati yang baik adalah hati yang memiliki hati nurani yang baik dan murni, pikiran yang penuh pertimbangan dan tenang, emosi yang penuh kasih tetapi terkendali, serta tekad yang lunak. Hati seperti ini memberikan setiap inci dari tanahnya untuk menerima firman sehingga firman bisa bertumbuh, menghasilkan buah, bahkan seratus kali lipat (Mat. 13:23).

No comments: