Hitstat

25 March 2008

Markus Volume 2 - Minggu 2 Rabu

Mengesampingkan Diri Sendiri demi Pelayanan
Markus 3:20
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Orang banyak datang lagi berkerumun, sehingga makanpun mereka tidak dapat.

Ayat Bacaan: Mrk. 3:20; 6:31; 1 Kor. 9:25-27

Karena banyaknya orang yang membutuhkan pelayanan-Nya, Hamba Penyelamat dan murid-murid-Nya tidak dapat makan (Mrk. 3:20). Karena ada kebutuhan yang mendesak, sebagai manusia, Tuhan tidak sempat istirahat, juga tidak sempat makan (Mrk. 3:20; 6:31). Ini menyatakan kesibukan, ketekunan, dan kesetiaan Tuhan Yesus sebagai Hamba Allah dalam pelayanan Injil-Nya.
Sebagai anak-anak Allah, kita pun perlu belajar memiliki sikap seperti Hamba Penyelamat yang rela mengesampingkan hak-Nya yang sah atas makanan demi melayani orang yang membutuhkan. Dalam mengikuti Tuhan, tidak jarang kita menjumpai adanya kebutuhan yang mendesak, yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Situasi seperti itu merupakan kesempatan yang baik bagi kita untuk belajar melayani dan mengesampingkan hak kita yang sah atas makanan, waktu tidur, atau waktu kita bersama keluarga.
Dalam suratnya kepada gereja di Korintus, Paulus bersaksi, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1 Kor. 9:27). Kata ”melatih” dalam ayat ini berarti memukul sampai memar. Ini bukan pukulan biasa tetapi pukulan yang keras. Paulus menanggulangi tubuhnya dengan keras sehingga tubuhnya berada di bawah pengendaliannya. Ia tidak akan mengizinkan tubuhnya menjadi kendor sehingga menghambat pelayanan Injilnya.
Makanan, pakaian, istirahat, tidur, kenyamanan, dan perawatan khusus merupakan hak kita yang sah, bukan dosa, tetapi apabila hal-hal itu begitu menduduki hati kita, maka dengan mudahnya kita akan mengorbankan pelayanan demi hal-hal tersebut. Ini jelas bukan sikap Hamba Penyelamat. Setiap pelayan Allah seharusnya bekerja menurut satu peraturan dasar yaitu tubuhnya harus ditundukkan. Para pelari banyak melatih penguasaan dirinya demi mahkota yang fana (1 Kor. 9:25). Tidakkah kita yang mengejar mahkota yang abadi lebih-lebih lagi harus berlari dengan menguasai tubuh kita? Untuk dapat berdoa, membaca Alkitab, menginjil, dan merawat kaum beriman dengan baik, kita harus belajar mengalahkan keinginan-keinginan tubuh kita.

No comments: