Hitstat

19 March 2008

Markus Volume 2 - Minggu 1 Kamis

Mengalami Kristus sebagai Sabat yang Sejati
Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Ayat Bacaan: Mrk. 2:23; Kis. 3:20; Mat. 11:28; Mzm. 118:5; 121:3

Orang-orang Farisi hanya memperhatikan peraturan dan tradisi dari agama Yahudi yang usang, sebaliknya Hamba-Penyelamat memperhatikan para pengikut-Nya yang lapar. Ketika murid-murid Tuhan memetik bulir gandum pada hari Sabat, orang-orang Farisi mempersalahkan mereka (Mrk. 2:23).
Hari Sabat adalah waktu di mana umat Allah seharusnya menikmati perhentian dan dipuaskan. Namun faktanya, pada hari Sabat banyak orang justru menderita, tidak menikmati perhentian dan kepuasan. Pada hari Sabat banyak orang yang sakit tidak disembuhkan, banyak orang yang lapar tidak dikenyangkan, dan orang yang terbelenggu tidak dibebaskan. Mengapa? Karena hari Sabat yang dipelihara oleh orang-orang Farisi bukanlah Sabat yang sejati, melainkan hanya bayangan dari Sabat yang sejati. Kristuslah Sabat yang sejati. Hanya di dalam Kristus ada perhentian, ada suplai hayat, ada kesembuhan, dan ada kepuasan yang sejati (Kis. 3:20; Mzm. 118:5).
Kristus lebih memperhatikan rasa lapar kita, memperhatikan keperluan batiniah kita, bukannya ritual atau tata cara agamawi yang luaran. Dia memperhatikan setiap anggota-Nya yang lapar dan haus, memperhatikan anggota-Nya yang sakit dan lemah, serta membebaskan mereka yang terbelenggu. Oleh sebab itu, yang kita perlukan bukan memelihara hari Sabat melainkan datang kepada Kristus - Sabat sejati kita (Mat. 11:28).
Bagaimana menikmati Sabat yang sejati? Jalan terbaik untuk menikmati Sabat adalah dengan datang kepada Tuhan di dalam doa. Di antara kita ada satu kekurangan, yakni dalam hal memiliki waktu pribadi untuk berkontak dengan Tuhan. Banyak orang tidak memiliki kehidupan doa pribadi. Saudara saudari, setiap hari kita harus memiliki waktu doa. Kapan kala kita berdoa, segera kita mendapatkan perhentian. Begitu kita datang kepada Tuhan, Dia tidak akan membiarkan kaki kita goyah. Dia menjaga kita! Dia melindungi kita! (Mzm. 121:3). Apabila kita selalu datang kepada-Nya dengan roh yang tepat, maka dapat dipastikan setiap waktu yang kita miliki adalah Sabat, penuh damai sejahtera dan perhentian.

No comments: