Hitstat

09 December 2008

Lukas Volume 3 - Minggu 3 Rabu

Mewahyukan Diri-Nya, Kematian dan Kebangkitan-Nya
Lukas 9:22
Dan Yesus berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

Ayat Bacaan: Luk. 9:18-22; 1 Kor. 15:45; 2 Kor. 3:17; 1 Tes. 5:19; 2 Tim. 1:6

Agar Yobel dapat diterapkan sepenuhnya ke atas kita, umat Perjanjian Baru Allah, maka Kristus perlu mewahyukan diri-Nya sebagai Mesias yang akan melewati kematian dan kebangkitan. Oleh sebab itu, setelah memberi makan orang banyak sampai kenyang (Luk. 9:16-17), Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah” (Luk. 9:20). Selanjutnya Tuhan berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Luk.9:22). Yesus tahu dengan jelas bahwa tanpa Dia melewati proses kematian dan kebangkitan, Yobel tidak dapat dialami oleh murid-murid-Nya.
Berkat Yobel, seperti penebusan, pengampunan, pembenaran, pendamaian, dan pengudusan, semuanya hanya dapat kita peroleh melalui kematian Kristus. Demikian pula dengan hayat, kasih, terang, dan kebenaran, hanya dapat kita peroleh melalui kebangkitan Kristus. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus kini menjadi Roh pemberi hayat (1 Kor. 15:45), dan di dalam Roh itulah kita hari ini dapat menikmati realitas Yobel. Itulah sebabnya Paulus berkata, “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Kor. 3:17). Hanya di dalam Roh itu kita benar-benar merdeka!
Karena Kristus telah melewati kematian dan kebangkitan, maka untuk menikmati Yobel, kita harus melatih roh insani kita agar berkontak dengan Roh itu. Cara yang paling sederhana namun berkhasiat adalah dengan menyeru nama Tuhan dengan lantang. Kita dapat berseru, “O, Tuhan Yesus, Engkau adalah Tuhan! O, Tuhan Yesus, Engkau sudah menang! O, Tuhan Yesus, Iblis sudah kalah! O, Tuhan Yesus, di dalam Engkau, aku telah merdeka!” Dengan berseru lantang demikian, roh kita dibangunkan dan segala kelimpahan Allah sebagai realitas Yobel segera menjadi pengalaman kita.
Jangan biarkan Iblis menipu kita sehingga roh kita terbelenggu. Setiap hari kita perlu mengalami kelepasan dan suplai hayat. Sebab itu, jangan padamkan roh kita (1 Tes. 5:19), sebaliknya barakanlah selalu roh kita dengan berseru kepada nama Tuhan dan mengumumkan kemenangan-Nya (2 Tim. 1:6).

No comments: