Hitstat

24 December 2008

Lukas Volume 4 - Minggu 1 Kamis

Duduk Dekat Kaki Tuhan dan Mendengarkan Dia
Lukas 10:39b-40a
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani.

Ayat Bacaan: Luk. 10:38-42; Yoh. 12:1; 1 Sam. 15:22; Pkh. 5:1.

Setelah membantu seorang ahli Taurat mengenal dirinya sendiri dan mengenal siapakah Tuhan (Luk. 10:25-37), maka Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan dan tibalah mereka di sebuah kampung. Di sana seorang perempuan bernama Marta menerima Dia di dalam rumah-Nya (Luk. 10:38). Sementara Marta sibuk melayani ini dan itu, saudara Marta yang bernama Maria duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Situasi ini membuat Marta kesal dan berkata, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku” (Luk. 10:40).
Bagaimanakah reaksi Tuhan terhadap Marta? Tuhan berkata, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (Luk. 10:41-42). Di sini kita nampak bahwa Tuhan lebih menyukai orang-orang yang diselamatkan-Nya dan yang mengasihi-Nya mendengarkan Dia, supaya mereka dapat mengenal keinginan-Nya, daripada melakukan banyak hal bagi-Nya tanpa mengetahui kehendak-Nya (1 Sam. 15:22; Pkh. 5:1). Itulah sebabnya Tuhan berkata bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari pada-Nya.
Setelah diselamatkan oleh Tuhan dan dibawa masuk ke dalam kehidupan gereja, biasanya reaksi alamiah kita adalah ingin melakukan ini dan itu bagi Tuhan. Kita merasa berhutang kepada Tuhan atas karunia keselamatan-Nya, lalu ingin melakukan banyak hal untuk membalas budi baik-Nya. Apakah sikap ini salah? Tidak sepenuhnya salah. Namun masalahnya, seringkali kita ingin melakukan ini dan itu bagi Tuhan menurut konsepsi kita sendiri, tanpa lebih dulu mengenal keinginan atau kehendak Tuhan bagi kita.
Tuhan ingin, sebelum kita melakukan apa pun, harus lebih dahulu menyediakan waktu duduk di dekat kaki-Nya, baik-baik mendengarkan perkataan-Nya dengan seksama, sehingga kita mengenal isi hati-Nya, mengenal kehendak-Nya, dan mengenal jalan-Nya. Pengenalan yang demikian akan membuat pelayanan kita diperkenan oleh-Nya dan bernilai di hadapan-Nya.

No comments: