Hitstat

14 December 2008

Lukas Volume 3 - Minggu 4 Senin

Syarat Mengikut Tuhan (2): Siap Membayar Harga
Lukas 9:59-60
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah
di mana-mana.”


Ayat Bacaan: Luk. 9:59-62; Flp. 3:13; 2 Tim. 4:7

Siapa saja yang mau mengikuti Tuhan, tidak saja harus siap menderita, tetapi juga harus siap membayar harga. Menguburkan orang mati (Luk. 9:60) atau minta restu dari sanak keluarga (Luk. 9:61) menggambarkan hal-hal yang dapat menahan kita sehingga tidak dapat mengikut Tuhan dengan mutlak. Dalam Lukas 9:60 Tuhan menekankan bahwa memberitakan Kerajaan Allah jauh lebih penting daripada menguburkan orang mati, sebab memberitakan Injil Kerajaan Allah justru bertujuan menghidupkan orang mati supaya mereka dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Terhadap orang yang mau mengikuti Tuhan tapi minta izin untuk berpamitan dulu dengan sanak keluarganya, Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (Luk. 9:62). Tuhan seolah berkata “Jangan biarkan apa pun menahan engkau dari Kerajaan Allah”. Dalam membajak, seseorang perlu memusatkan seluruh perhatiannya pada jalur yang dibajak. Jangankan menoleh ke belakang, sedikit saja menyimpang dapat membuat jalur bajakan itu tidak lurus. Untuk mengikut Penyelamat, kita harus melupakan segala sesuatu di belakang kita dan maju terus bagi Kerajaan Allah (Flp. 3:13).
Mengikut Tuhan bukanlah satu hal yang mudah. Sebaliknya, jika kita ingin mengikut Dia, kita harus siap membayar harga. Mengikut Tuhan juga menuntut kita mengorbankan “penguburan ayah” kita yang telah mati, supaya kita dapat mengumumkan Kerajaan Allah. Terakhir, bila mau mengikut Tuhan, kita tidak boleh menoleh ke belakang atau ditahan oleh apa pun. Kalau mau mengikut Dia, tidak peduli ada masalah apa, harus terus maju ke depan.
Kita harus berusaha selalu belajar membayar harga, baru bisa berguna di tangan Tuhan. Bagi kita hari ini, membayar harga di sini memiliki dua aspek. Pertama, kita perlu membayar harga untuk bersekutu dengan Tuhan dan berjerih lelah atas firman-Nya. Kedua, kita perlu membayar harga dengan cara mengeluarkan waktu, tenaga, dan harta untuk melayani Tuhan, juga mengesampingkan semua hal yang di luar Allah. Dengan jalan demikian, kita dapat mengikuti Tuhan sampai akhir hayat kita (2 Tim. 4:7).

No comments: