Hitstat

21 December 2008

Lukas Volume 4 - Minggu 1 Senin

Siapakah Sesamaku Manusia yang Dapat Menolongku?
Lukas 10:33
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

Ayat Bacaan: Luk. 10:30-34; 19:10

Dari perumpamaan yang Tuhan sampaikan tentang seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho (Luk. 10:30), jelaslah bahwa pertanyaan ahli Taurat tentang siapakah sesamanya manusia yang perlu ia kasihi itu salah besar. Ia tidak bisa mengasihi siapa pun, menolong dirinya sendiri pun ia tidak sanggup. Seharusnya ia sadar akan kemalangannya dan bertanya kepada Tuhan, “Siapakah sesamaku manusia yang dapat menolong aku?”
Untuk mewahyukan diri-Nya sebagai Penolong sejati, Tuhan Yesus kemudian mengisahkan, “Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan” (Luk. 10:31-32). Imam adalah orang yang seharusnya memperhatikan umat Allah dengan mengajarkan hukum Allah kepada mereka (Ul. 33:10), namun ia pun sedang “turun” ke jalan yang sama. Karenanya, ia tidak dapat memberikan bantuan apa pun kepada orang yang malang itu. Seorang Lewi seharusnya adalah orang yang menolong umat Allah dalam penyembahan mereka kepada Allah (Bil. 1:50), namun ia pun sedang berjalan “turun” ke jalan yang sama. Karena itu dia juga tidak dapat memberikan bantuan apa pun kepada orang yang hampir mati itu.
Siapakah yang dapat menolong orang yang malang dan hampir mati itu? Tuhan Yesus kemudian berkata, “Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur” (Luk. 10:33-34a). Seorang imam dan seorang Lewi hanya bisa melihat orang itu dari kejauhan tanpa bisa berbuat apa-apa, tetapi orang Samaria itu (Tuhan Yesus) tidak hanya melihat, ia bahkan berbelas kasihan dan bertindak. Dialah penolong yang sejati!
Hati yang berbelas kasihan dan perhatian yang lemah lembut dari orang Samaria ini menggambarkan perjalanan ministri Tuhan Yesus dalam mencari dan menyelamatkan orang yang berdosa (Luk. 19:10). Pelayanan-Nya yang demikian tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga menyelamatkan kita.

No comments: