Hitstat

08 June 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 1 Rabu

Kompromi Paulus: Tetap Memelihara Hukum Taurat
Kisah Para Rasul 21:24
Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah upacara penyucian diri bersama-sama dengan mereka...maka semua orang akan tahu...bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 21 ini kita dapat melihat bagaimana Paulus kompromi terhadap perihal memelihara hukum Taurat. Hal ini terlihat jelas karena Paulus menerima usulan dari Yakobus mengenai melakukan penyucian diri bersama dengan empat orang yang telah bernazar serta menanggung biaya mereka. Tetapi apakah Paulus memelihara hukum Taurat? Ia jelas tidak memelihara hukum Taurat. Ini adalah satu tuntutan yang serius, mengerikan, dan keliru yang diajukan oleh Yakobus dan para penatua supaya kaum beriman Yahudi melihat bahwa ia memelihara hukum Taurat. Sulit dipercayai bahwa Paulus mau melakukan hal itu setelah menulis surat kirimannya kepada orang-orang Galatia dan orang-orang Roma, tidak lama sebelum ia datang ke Yerusalem.
Menurut Kisah Para Rasul 21:26-27, Paulus berada di dalam Bait Allah menunggu berakhirnya hari-hari penyucian diri itu, sampai imam datang untuk mempersembahkan kurban-kurban baginya dan bagi empat orang lainnya. Bagaimanakah Paulus dapat tahan tinggal di dalam Bait Allah selama periode waktu itu? Paulus dapat memuji Tuhan ketika ia berada di dalam penjara di Filipi (16:23-25). Tetapi menurut Anda dapatkah ia memuji Tuhan di dalam Bait Allah di Yerusalem? Secara luaran, Bait itu adalah tempat yang jauh lebih baik daripada penjara. Namun, penjara di Filipi itu sebenarnya menjadi tempat kudus, bahkan surga bagi Paulus, sedangkan Bait di Yerusalem itu adalah penjara baginya. Paulus telah “terperangkap” di dalam situasi itu. Tetapi Tuhan memiliki jalan untuk membebaskannya dari penjara, melalui memakai keru-suhan yang dipicu oleh orang Yahudi untuk membawa Paulus keluar dari Bait itu. Meskipun Paulus berada di dalam kesulitan yang besar, tetapi ia dibebaskan bukan hanya dari Bait itu, tetapi juga dari percampuran antara kasih karunia Perjanjian Baru dengan hukum Taurat Perjanjian Lama di Yerusalem. Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan melindungi hamba-Nya yang setia dari percampuran yang mengerikan itu. Saudara saudari, janganlah kita membiarkan diri kita berkompromi dengan segala macam hukum Taurat, karena bukannya kita dibebaskan, melainkan kita akan dipenjarakan dan terperangkap olehnya.

Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh...(Rm. 7:6)

No comments: