Hitstat

09 June 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 1 Kamis

Keputusan untuk Bangsa Lain yang Telah Percaya
Kisah Para Rasul 21:25
Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah percaya,...mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.

Ayat Bacaan: Kis. 21:25; 1 Kor. 10:31; Kol. 3:4

Dalam Kisah Para Rasul 21:25 ini Yakobus yang dilatarbelakangi pe-ngaruh agama Yahudi bersama beberapa rasul mengeluarkan keputusan bahwa mereka yang percaya Tuhan Yesus harus menjauhkan diri dari empat hal, yakni makanan yang dipersembahkan kepada berhala, darah, daging binatang yang mati dicekik dan percabulan. Keputusan Yakobus ini adalah suatu tindakan pencegahan bagi mereka berdasarkan hukum Taurat. Namun kita harus mengetahui bahwa sampai zaman anugerah Perjanjian Baru, segala peraturan-peraturan dan ketentuan dalam Perjanjian Lama telah turut disalibkan bersama dengan Kristus, tidak perlu lagi dipelihara oleh orang Kristen yang berada di bawah anugerah pada hari ini. Hari ini, meskipun tidak ada hukum Taurat yang menentukan apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan, tetapi kita makan dan minum apa saja, harus untuk memuliakan Allah, dan dapat memuliakan Allah. Kita makan atau minum apa saja, harus memperhatikan jangan sampai merusak atau merugikan orang lain, jangan sampai menghalang-halangi atau merusak pekerjaan Allah. Apa saja yang bisa menyandung saudara, yang bisa merugikan pekerjaan Allah, jangan kita makan atau minum.
Rasul Paulus berkata bahwa baik kamu makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor. 10:31). Setidaknya mengenai hal ini ada empat prinsip dasar yang me-ngatur perilaku kaum beriman Perjanjian Baru. Segala sesuatu diperbolehkan, tetapi apa pun yang kita lakukan harus: (1) terhadap perkara itu sendiri, harus berguna; (2) terhadap diri sendiri, tidak diperhamba oleh apa pun; (3) terhadap orang lain, harus membangun mereka; (4) terhadap Allah, harus memuliakan Dia. Kalau tidak, kita tidak seharusnya melakukan hal-hal tersebut.
Sebagai orang Kristen kita seharusnya hidup hanya menurut Kristus, karena Kristus adalah hayat kita (Kol. 3:4). Asalkan kita senantiasa bersekutu dengan Dia maka hayat dan sifat-Nya yang kudus akan terus tergarap ke dalam kita membuat kita memiliki kemampuan untuk membedakan mana kehendak Allah dan mana perbuatan yang memuliakan Allah.

Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. (Gal. 2:19b-20a)

No comments: