Hitstat

18 June 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 2 Sabtu

Pembelaan Paulus sebagai Warga Negara Roma
Kisah Para Rasul 22:29
Lalu mereka yang harus mencambuk dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah tahu bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah warga negara Roma.

Ayat Bacaan: Kis. 17:26-27; 25:11; Ef. 1:11; Why. 1:5; 19:16; Yoh. 17:2

Allah meninggikan manusia Yesus, sebagai: 1) Pemimpin yang Maha tinggi, Pangeran, Penguasa atas raja-raja untuk menguasai dunia (Why. 1:5; 19:16); dan 2) Juruselamat untuk menyelamatkan umat pilihan Allah. Pemimpin berhubungan dengan otoritas-Nya dan Juruselamat berhubungan dengan karunia keselamatan-Nya. Dia berdaulat memerintah atas bumi dengan otoritas-Nya sehingga situasinya boleh sesuai bagi umat pilihan-Nya untuk menerima karunia keselamatan (Kis. 17:26-27, Yoh. 17:2).
Setelah kebangkitan dan kenaikan Kristus, penyebaran Injil dipermudah oleh bahasa-bahasa yang umum, pemerintahan tunggal, jalan-jalan, dan peraturan-peraturan dalam negeri yang ditetapkan bangsa Romawi. Meskipun Perjanjian Baru hampir seluruhnya ditulis oleh orang Yahudi (kecuali Lukas), Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, bukan bahasa Ibrani. Saat itu warga negara Roma berada di bawah perlindungan hukum yang sepenuhnya. Paulus memanfaatkan hal ini. Ketika dia disesah, dia protes kepada perwira yang bertugas, “Bolehkah kamu menyesah seorang warga negara Roma, apalagi tanpa diadili?” (Kis. 22:25). Kepala pasukan itu takut “setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Roma” (ayat 29). Ter-akhir ketika orang-orang Yahudi, bangsanya sendiri, menuduh dia di hadapan Festus, dia menuntut haknya sebagai seorang warga negara Roma dan naik banding kepada Kaisar (Kis. 25:11).
Bangsa Romawi menyebut tanah-tanah atau negeri-negeri yang ditaklukkannya sebagai propinsi, contohnya Galatia, Asia, Akhaya, dan Makedonia. Dengan disatukannya semua propinsi ini, orang-orang bebas menyeberangi perbatasan tanpa hambatan. Situasi ini memudahkan orang untuk menyebarkan Injil. Kapal-kapal tersedia untuk menyeberangi Laut Tengah. Jalan-jalan dibangun bangsa Romawi melintasi seluruh kekaisaran. Hari ini teknologi berkembang dengan cepat, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain. Atas kedaulatan Tuhan kita hidup di Indonesia, banyak orang di sekitar kita yang belum menerima karunia keselamatan. Mari kita manfaatkan situasi ini, memberitakan injil kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.

Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia,...juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya. (Kol. 1:6)

No comments: