Hitstat

04 November 2010

Roma Volume 3 - Minggu 2 Jumat

Dibebaskan dari Hukum Taurat
Roma 7:6
Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, ..., sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat

Ayat Bacaan: Rm. 6:6, Rm. 7:4, 2 Kor. 11:2, Ef. 5:23-25, 6:1-2, Gal. 2:19

Pada waktu kejatuhan, dosa masuk ke dalam manusia. Namun, manusia tidak sadar betapa ia penuh dengan dosa. Hal ini membuat Allah perlu memberikan hukum Taurat kepada manusia supaya dosa manusia dapat ditelanjangi. Meskipun Hukum Taurat itu sendiri tidak ada masalah, tetapi hukum Taurat menjadi masalah karena manusia tetap menolak untuk mengakui bahwa ia penuh dengan dosa. Bahkan sebaliknya, manusia memakai hukum Taurat dengan tidak tepat, seperti berkata, “Hukum Taurat ini sempurna, aku akan menggenapkan semua tuntutannya.” Karena itu, manusia bukan saja memiliki masalah dengan dosa, melainkan juga memiliki masalah dengan hukum Taurat.
Lalu, bagaimanakah kita bisa dibebaskan dari masalah dengan hukum Taurat? Jalan untuk dilepaskan dari hukum Taurat, sama seperti jalan untuk dibebaskan dari dosa, yaitu melalui kematian manusia lama kita (Rm. 6:6). Di dalam pasal 6, manusia lama kita adalah persona yang berdosa, tetapi di dalam pasal 7, manusia lama kita adalah ego - yang menganggap dirinya sebagai suami.
Puji Tuhan bahwa manusia lama sebagai persona yang berdosa dan sebagai ego - yang menganggap dirinya sebagai suami ini telah disalibkan dan dikubur! Sekarang kita bebas dari dosa dan dari hukum Taurat! Kini kita telah menikah dengan Kristus, suami baru kita. Kita telah nampak dalam Roma 7:4, bahwa kita telah menjadi milik Kristus, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati. Dalam 2 Korintus 11:2 Paulus mengatakan bahwa ia telah mempertunangkan kita kepada satu suami, yakni Kristus. Kini, Kristus itulah Suami baru kita. Janganlah kita menjadikan ego sebagai suami yang harus kita ikuti. Contohnya, dalam hidup rumah tangga, kita harus belajar menyangkal ego kita dengan tidak mempertahankan pendapat diri sendiri. Janganlah saling berdebat antara suami dengan istri melainkan suami mengasihi istri dan istri taat kepada suami (Ef. 5:24-25); Janganlah anak-anak memberontak terhadap orang tua melainkan menaati dan menghormati mereka (Ef. 6:1-2). Kita wajib bersandar kepada-Nya, dan menerima-Nya sebagai Kepala kita (Ef. 5:23).

…Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus. (Gal 2:19)

No comments: