Hitstat

24 November 2010

Roma Volume 4 - Minggu 1 Rabu

Diselamatkan dalam Hayat dari Ego
Roma 5:10
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya.

Ayat Bacaan: Mat. 6:6, 16:22-24

Sumber dari segala perpecahan adalah ego. Iblis adalah realitas dari ego. Sebagaimana Kristus adalah perwujudan dan ekspresi Allah, maka ego adalah perwujudan dan ekspresi Iblis.Setiap manusia lahir dengan ego dan di dalam ego. Bahkan saat kita mengasihi, seringkali apa yang kita ekspresikan bukanlah Kristus, melainkan ego kita. Di mata Allah, se seorang yang secara alamiah mengasihi, memiliki esens yang sama dengan seseorang yang secara alamiah membenci. Asalkan kita alamiah, kita sedang mengekspresikan ego. Ego gemar menonjol, gemar disanjung dan disegani. Sekalipun amarah dan nafsu daging adalah buruk, tetapi yang paling merusak kita dalam pertumbuhan hayat kita ialah ego. Pertumbuhan yang sejati di dalam hayat ialah melalui menyangkal ego. Matius 16 menceritakan, meskipun Petrus menyatakan kasihnya kepada Tuhan, tetapi di mata Allah, pada saat itu Petrus adalah Iblis, karena kasihnya itu bersumber dari egonya. Karena itulah Tuhan berkata kepada Petrus, ”Enyahlah Iblis” (Mat.16:23).
Di atas salib, Kristus telah menghakimi ego; namun kita perlu melaksanakan penghakiman ini secara subyektif di dalam pengalaman kita. Kaum saleh yang gemar memamerkan dan menonjolkan ego tidak akan dapat bertumbuh dalam hayat. Berdoa tanpa membiarkan orang lain tahu adalah menyangkal ego dan itu berarti kita sehat dan sedang bertumbuh. Namun bila kita ingin orang lain tahu berapa banyaknya kita berdoa, berarti kita sedang berada di dalam ego kita dan tidak bertumbuh. Kita harus membunuh ego kita dalam melakukan perbuatan kebenaran, dan hidup oleh hayat Bapa kita yang tersembunyi (Mat. 6:6). J.N Darby berkata, ”Hanya yang hidup mengarah kepada Kristus dalam batin, baru dapat hidup bagi Kristus pada lahirnya. Jika tidak, semua aktivitas di lahir hanya membuat kita kehilangan Kristus dan menyuburkan diri sendiri.” Entah kita memberikan bantuan kepada kaum saleh, berdoa, berpuasa, atau melakukan sesuatu untuk menyenangkan Allah, kita harus berusaha sebisanya untuk melakukannya secara tersembunyi. Jika kita hidup oleh hayat Bapa kita yang tersembunyi, kita akan melakukan banyak perkara tanpa memamerkannya dan diselamatkan dalam hayat dari ego kita.

Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya... (Mat. 16:24)

No comments: