Hitstat

16 November 2010

Roma Volume 3 - Minggu 4 Rabu

Diselamatkan di dalam Hayat dari Dosa
Roma 8:2
Sebab Hukum Roh hayat memerdekakan kita di dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (Tl.).

Ayat Bacaan: Rm. 7:23; 8:2, 6

Semua hal negatif seperti amarah, hawa nafsu dan kesombongan berhubungan dengan hukum dosa. Inilah yang menyebabkan kita tidak dapat mengalahkan amarah kita. Sebab di dalam kita ada satu hukum tertentu yang secara otomatis membuat kita marah. Hukum ini adalah hukum dosa. Hukum ini secara otomatis membuat kita berbuat dosa. Sebagai contoh semua orang Kristen tahu bahwa mereka tidak boleh berdusta, tetapi secara fakta banyak orang Kristen yang hidup dengan berpura-pura / berdusta.
Karena itu, banyak ahli filsafat besar, khususnya para pemikir etika Cina, berusaha untuk menaklukkan hukum ini. Mereka membicarakan tentang peperangan di antara prinsip dan hawa nafsu. Ini adalah yang ditunjukkan Paulus di dalam Roma 7:23: “tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.” Apa yang ditunjukkan mereka sebagai prinsip adalah hukum kebaikan dan hawa nafsu adalah hukum dosa yang membawa masuk maut ke dalam kita. Dengan usaha kita sendiri, kita tidak akan mampu menaklukkan hukum dosa ini. Satu-satunya jalan untuk dibebaskan dari hukum ini adalah dengan jalan yang diwahyukan di dalam Roma 8:2: “Hukum Roh hayat memerdekakan kita di dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (Tl.).”
Hari ini keperluan kita adalah bekerja sama dengan Hukum Roh hayat melalui meletakkan pikiran di atas roh. Ketika amarah atau hal negatif lainnya bangkit di dalam kita, janganlah berusaha untuk menekannya. Sebaliknya, palingkan pikiran kita, diri kita, kepada roh perbauran dan serulah nama Tuhan Yesus. Pikiran yang diletakkan di atas roh adalah hayat. Hayat ini memiliki satu hukum, satu fungsi spontanitas, yang membebaskan kita dari hukum dosa dan hukum maut. Dengan meletakkan seluruh diri kita di atas roh, kita dengan spontan akan menerapkan hayat ilahi di dalam kita kepada situasi kita, dan kita akan dibebaskan. Bila kita dibebaskan dari hukum dosa dengan cara ini, maka kita akan merasakan bahwa kita berada di surga dan bahwa dosa ada di bawah kaki kita. Puji Tuhan atas hukum Roh Hayat ini!

Karena pikiran diletakkan di atas daging adalah maut, tetapi pikiran diletakkan di atas Roh adalah hidup dan damai sejahtera. (Rm. 8:6, Tl.)

No comments: