Hitstat

28 November 2010

Roma Volume 4 - Minggu 1 Minggu

Membawa Banyak Putra ke dalam Kemuliaan
Ibrani 2:10-11
Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan – juga menyempurnakan Perintis yang memimpin mereka kepada keselamatan melalui penderitaan... Ia tidak malu menyebut mereka saudara.

Ayat Bacaan: Ibr. 2:10-11; Kis. 13:33; 1 Ptr. 1:3

Ibrani 2:10 mengatakan bahwa Allah akan membawa banyak putra ke dalam kemuliaan. Ayat ini menunjukkan bahwa kita sedang berada dalam perjalanan untuk dimuliakan, karena sekarang Bapa sedang memimpin kita ke dalam kemuliaan. Ayat 11 memperlihatkan cara Bapa membawa banyak putra ke dalam kemuliaan. Dia yang akan menguduskan kita adalah Kristus sebagai Putra sulung Allah, dan orang-orang yang sedang dikuduskan adalah kaum beriman di dalam Kristus sebagai banyak putra Allah. Mengatakan bahwa Dia dan kita semua berasal dari satu itu mengacu kepada Bapa sebagai sumber. Putra sulung dan banyak putra Allah lahir dari Bapa yang sama di dalam kebangkitan (Kis. 13:33; 1 Ptr. 1:3). Karena itu, Putra sulung dan banyak putra memiliki satu sumber, satu hayat, satu sifat, dan satu esens. Karena Dia, Putra sulung, dan kita, banyak putra, adalah sama di dalam hayat dan sifat ilahi, maka Dia tidak malu menyebut kita saudara. Kristus tidak menguduskan kita dengan menyetel kita secara luaran atau pun dengan membuat kita serupa dengan peraturan-peraturan luar tertentu. Sebaliknya, Dia menguduskan kita dengan esens yang kudus di dalam kita. Hari ini Kristus adalah Roh kekudusan, esens kekudusan ilahi yang sedang bekerja secara organik di dalam diri kita. Dia menguduskan kita dengan menjenuhi kita dengan esens kudus ini.
Semakin lama kita tinggal di dalam kehidupan gereja, semakin banyak peresapan dan penjenuhan yang akan kita terima. Adakalanya, saat kita datang bersidang, kita merasa tidak mendapatkan sesuatu. Namun sebenarnya tanpa kita sadari, melalui firman-Nya, esens kudus ilahi terus menjenuhi kita. Kita tidak dapat menanggalkan kembali apa yang telah dilakukan Allah di dalam kita. Dengan berada di dalam kehidupan gereja selama sejangka waktu, kita telah berada di dalam sebuah “klinik” di mana kita telah menerima satu “suntikan.” Setelah menerima “suntikan” ini, kita mungkin menyesal bahwa elemen kekudusan telah disuntikkan ke dalam kita. Esens kudus ini akan menguduskan dan membatasi kita dalam banyak hal. Tetapi sudah terlambat untuk menyesal. Apapun yang kita lakukan, esens kudus Allah yang telah disuntikkan ke dalam kita itu akan tetap tinggal bersama kita. Haleluya!

…maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2 Kor. 3:18b)

No comments: