Hitstat

10 November 2010

Roma Volume 3 - Minggu 3 Kamis

Meletakkan Pikiran Kita di atas Roh
Roma 8:6
Karena meletakkan pikiran di atas daging adalah maut, tetapi meletakkan pikiran di atas roh adalah hayat dan damai sejahtera (Tl).

Ayat Bacaan: Rm. 8:6; Gal. 5:24

Meletakkan pikiran kita di atas daging itu bukan hanya berarti meletakkannya di atas tubuh kita; melainkan ini juga berarti meletakkannya di atas diri kita, ego kita. Beberapa orang Kristen mengira bahwa jika mereka meletakkan pikiran mereka di atas hiburan-hiburan duniawi, mereka memikirkan daging. Sesungguhnya meletakkan pikiran di atas hal-hal itu adalah meletakkan pikiran di atas daging. Bahkan dalam memutuskan untuk mengasihi isteri kita, kita sedang meletakkan pikiran kita di atas daging. Ketika kita dicobai untuk memutuskan untuk berbuat baik, kita perlu berdoa, “Tuhan Yesus belas kasihanilah aku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa di luar Engkau.” Melalui berdoa dengan cara ini, kita meletakkan pikiran kita di atas roh, bukan di atas ego kita yang miskin.
Lebih jauh lagi, kita tidak boleh meletakkan pikiran kita di atas hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Marilah kita tinggalkan masa yang akan datang bersama dengan Tuhan. Misalnya, setelah Abraham dipanggil oleh Allah, Ia meminta Tuhan memberitahukan kepadanya ke manakah ia harus pergi di kemudian hari. Tuhan mungkin berkata, “Abraham, tenanglah dan nikmatilah Aku. Biarkan hari esok.” Beristirahat di dalam Tuhan hari ini dan meninggalkan hari esok bersama dengan-Nya adalah meletakkan pikiran di atas roh.
Melalui meletakkan pikiran di atas roh, kita akan mematikan segala perbuatan tubuh kita (Rm. 8:16). Sebagai contoh kita mungkin menyadari bahwa banyak hal di televisi yang tidak sehat dan kotor bagi pikiran-pikiran kita. Kita mungkin juga tahu bahwa itu dapat merupakan pemborosan waktu kita. Namun, kita mungkin mengalami keinginan yang tidak terkontrol untuk menontonnya. Hasrat tersebut datang dari penggerakan kegemaran dan nafsu daging kita. Bagaimanakah kita dapat diselamatkan dari hal tersebut? Kita dapat diselamatkan melalui berpaling kepada Tuhan, yang adalah Roh di dalam roh kita. Roh itu berisi segala sesuatu yang dilakukan Kristus, termasuk kematianNya sebagai ular tembaga. Ketika kita menyeru kepadaNya, Roh itu datang bersama penyaliban Kristus untuk mematikan daging kita.

Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (Rm. 8:4)

No comments: