Hitstat

17 November 2010

Roma Volume 3 - Minggu 4 Kamis

Pengudusan dalam Hayat
Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Ayat Bacaan: Rm. 6:22

Kita diselamatkan di dalam hayat Kristus bukan hanya dari dosa saja melainkan juga dari dunia. Keselamatan ini akan membawa kita kepada pengudusan (Rm. 6:22). Pengudusan yang dimaksudkan bukanlah pengudusan posisi yang di luar melainkan pengudusan watak yang di dalam. Dikuduskan berarti diselamatkan dari keadaan yang umum atau duniawi. Berdasarkan sifatnya kita semua umum dan duniawi. Bukan saja tindak tanduk dan tingkah laku lahiriah kita harus dipisahkan dari dunia, tetapi bahkan watak kita, diri kita, juga harus dipisahkan.
Dalam hal membeli sepasang sepatu, kita mungkin berhati-hati untuk tidak membeli sebuah sepatu dengan model yang duniawi. Namun, jika kita hanya melihat modelnya saja, kita mungkin dikuduskan dalam hal membeli sepatu saja, tetapi ini bukanlah pengudusan yang batini oleh hayat. Untuk dikuduskan secara batini oleh hayat dalam hal membeli sepatu, kita harus meletakkan pikiran kita di atas roh, berdoa kepada Tuhan, bertanya kepada-Nya sepatu yang bagaimanakah yang Dia inginkan kita pakai. Jika kita mengontaki Tuhan dengan cara ini, maka pengurapan yang di dalam akan mengajar kita sepatu mana yang harus dibeli. Dengan demikian kita akan membeli sepatu itu bukan menurut petunjuk atau konsep agama, melainkan menurut hayat batini.
Pengudusan yang batini ini juga akan mempengaruhi cara kita menata rambut kita. Mengenai panjang atau model rambut kita, kita harus berdoa, “Tuhan Yesus, bagaimana dengan rambutku? Tuhan, aku memperhatikan Engkau dan hukum Roh Hayat-Mu. Tuhan, Engkau hidup di dalamku. Dalam perkara rambutku, aku ingin bekerja sama dengan hukum Roh Hayat ini.” Jika kita berdoa dengan cara ini, maka kita akan dikuduskan secara watak dan kita akan tahu bagaimana seharusnya kita memotong rambut. Jangan memperhatikan tentang pujian orang lain atau kritikan mereka. Sebaliknya, perhatikan saja hukum Roh Hayat yang ada di dalam kita. Pada akhirnya pengudusan watak akan membawa lebih banyak hayat kepada kita. Karena itu, marilah kita berlatih di dalam setiap perkara berkontak dengan Tuhan, membiarkan hukum Roh Hayat bekerja di dalam kita, maka kita akan semakin dikuduskan.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. (Rm. 12:2a)

No comments: