Hitstat

08 January 2014

Filipi - Minggu 20 Rabu



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:12-16


Dalam Filipi 2:12 Paulus menyuruh kita mengerjakan keselamatan kita sendiri dengan takut dan gentar. Dalam 1:19-20 Paulus menyinggung sesuatu tentang menghasilkan keselamatan, tetapi dalam 2:12 ia menyuruh kita mengerjakan keselamatan kita. Dalam ayat 13 ia menjelaskan lebih lanjut, “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya.” Dalam pasal 1 keselamatan datang dari suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus; tetapi di sini keselamatan datang dari Allah yang beroperasi (bekerja) di batin kita. Sekarang kita harus tahu bahwa Allah yang beroperasi sebenarnya adalah Roh Yesus Kristus. Persona yang beroperasi di batin kita, baik dalam kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya adalah Roh Yesus Kristus yang berhuni dalam batin dengan suplai-Nya yang limpah lengkap.

Menurut ayat 16, jalan atau cara kita bercahaya seperti bintang-bintang ialah menyatakan firman hayat. Menyatakan firman hayat berarti menyajikan firman itu kepada orang, mempersembahkannya kepada orang, bahkan menerapkannya kepada orang. Ini adalah melayankan Kristus kepada orang lain, atau mempersembahkan Kristus kepada orang lain. Apakah yang Anda persembahkan kepada keluarga, kerabat, tetangga, teman kuliah, sahabat, atau teman sekelas Anda? Apakah yang Anda sajikan kepada mereka? Jawaban Anda seharusnya: Aku mempersembahkan, menyajikan, dan menerapkan Kristus kepada mereka dalam situasi mereka. Inilah artinya menyatakan firman hayat. Firman hayat sebenarnya adalah ekspresi Kristus yang hidup. Bercahaya seperti bintang-bintang berarti memperbesar Kristus, dan menyatakan firman hidup berarti memperhidupkan Kristus.

Filipi 1:19-21 dan 2:12-16 keduanya mengacu kepada satu hal. Dalam pasal 1 Paulus berkata bahwa keadaannya akan menghasilkan keselamatan baginya, sehingga ia tidak beroleh malu, melainkan akan memperbesar Kristus. Itulah artinya memperhidupkan Kristus. Dalam pasal 2 Paulus menyuruh kita mengerjakan keselamatan kita menurut operasi Allah di batin kita, sehingga kita tidak akan bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, melainkan akan bercahaya seperti bintang-bintang, dan menyatakan firman hayat. Jadi Filipi 2:12-16 adalah definisi 1:19-21. Dalam 1:19 ada suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus, dan Roh ini adalah Allah yang beroperasi di dalam kita. Tidak hanya demikian, memperbesar Kristus berarti bercahaya seperti bintang-bintang, tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan; dan memperhidupkan Kristus berarti menyatakan firman hayat.

Hal ini membawa kita kepada hal yang sangat penting: untuk memperhidupkan Kristus pertama-tama kita harus menerima firman hayat dan disusun olehnya. Sejak kita dilahirkan, kita sudah berangsur-angsur disusun oleh kebudayaan. Kebudayaan telah terinfus ke dalam kita melalui keluarga dan masyarakat kita. Akhirnya, kebudayaan yang terinfus ke dalam kita menjadi susunan kita. Dengan otomatis kita hidup menurut kebudayaan yang telah tersusun ke dalam kita. Kita juga memperhidupkan apa yang telah terinfus ke dalam kita. Anak-anak hidup menurut apa yang telah diinfuskan ke dalam mereka oleh orang tua mereka. Sekarang, karena telah diselamatkan, kita tidak seharusnya memperhidupkan kebudayaan. Sebagai contoh, satu orang beriman dari suku bangsa A tidak seharusnya memperhidupkan kebudayaan, filsafat, atau etika suku bangsa A. Sebaliknya, ia harus memperhidupkan Kristus. Tetapi, bagaimana kita dapat memperhidupkan Kristus? Jika kita ingin memperhidupkan Kristus, kita harus menerima firman ke dalam diri kita, dan mengizinkannya menjenuhi kita. Firman yang menjenuhi kita akan berangsur-angsur menggantikan kebudayaan yang telah terinfus ke dalam kita. Semakin kita terinfus dengan firman, kita akan semakin ditransformasi. Dengan spontan pikiran, kasih, keinginan, dan percakapan kita akan menjadi Kristus. Akhirnya kita tidak memperhidupkan kebudayaan, melainkan memperhidupkan Kristus. Satu-satunya cara untuk memperhidupkan Kristus ialah dijenuhi dengan firman hayat-Nya. Firman hayat yang terinfus ke dalam kita akan mengikis bersih segala unsur kebudayaan dan menjadi susunan baru dalam manusia batiniah kita. Dengan demikianlah kita akan memperhidupkan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 39

No comments: