Hitstat

23 January 2014

Filipi - Minggu 22 Kamis



Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:14; 1 Kor. 15:45


Alkitab mewahyukan perbuatan, pekerjaan, dan aktivitas Allah. Menurut rencana-Nya, pertama-tama Ia menciptakan alam semesta dan segala isinya. Perbuatan Allah juga mencakup inkarnasi, penyaliban, kebangkitan, kenaikan, turun sebagai Roh itu, dan kedatangan Kristus kali kedua, kerajaan, dan langit baru dan bumi baru dengan Yerusalem Baru. Allah sama sekali tidak diam tanpa aktivitas. Sebaliknya, Ia telah melaksanakan banyak hal besar. Jika tidak ada aktivitas Allah dalam penciptaan, alam semesta tidak akan ada. Alam semesta berasal dari aktivitas Allah.

Inkarnasi merupakan satu hal yang lebih mengesankan daripada penciptaan. Melalui inkarnasi Allah telah menjadi seorang manusia. Sebagai manusia, Kristus telah merampungkan karya penebusan, mati di atas salib karena dosa-dosa kita. Dalam kebangkitan-Nya, Ia telah membawa keinsanian-Nya ke dalam Allah. Sangat ajaib!

Allah telah melalui satu proses yang ajaib. Ia menjadi seorang manusia, dilahirkan oleh anak dara di sebuah palungan. Karena itu Yesaya 9:5 menyatakan bahwa bagi kita telah lahir seorang anak dan anak ini disebut Allah yang perkasa. Anak yang dilahirkan anak dara itu adalah Allah yang perkasa. Ini berarti Allah yang perkasa sebenarnya telah menjadi seorang anak. Tahukah Anda bahwa pada suatu hari Allah kita telah menjadi seorang anak? Allah yang unik, Allah yang satu-satunya dalam alam semesta ini telah menjadi seorang anak! Bahkan kita boleh mengatakan anak ini “Allah-anak”. Tentu saja istilah ini tidak terdapat dalam Alkitab. Namun, fakta Allah menjadi seorang anak diwahyukan dengan jelas dalam Alkitab. Mengatakan “Allah-anak” bukanlah suatu bidah, melainkan satu fakta ilahi. Sekarang akan kita bahas kedua istilah “menjadi” yang sangat penting ini. Pertama, ialah Firman menjadi daging, Allah menjadi seorang anak yang dilahirkan di sebuah palungan.

Seperti telah kita tunjukan, istilah penting “menjadi” yang kedua dipakai dalam 1 Korintus 15:45; di sana dikatakan Adam yang akhir telah menjadi Roh pemberi-hayat. Siapakah Adam yang akhir ini? Tidak perlu diragukan, Adam yang akhir ini adalah manusia Kristus Yesus, yaitu Allah yang berinkarnasi. Melalui kebangkitan Ia telah menjadi Roh pemberi-hayat.

Sebagai orang Kristen, kita semua harus tahu bahwa firman yang adalah Allah telah menjadi daging. Allah ini benar-benar telah menjadi seorang anak. Kita juga harus tahu bahwa Kristus, setelah penyaliban-Nya dan dalam kebangkitan, telah menjadi Roh pemberi-hayat. Tetapi ada beberapa orang Kristen menentang ajaran ini dan menuduh ajaran ini sebagai bidah. Mereka bertanya, mana mungkin Kristus, yang kedua dari Trinitas ini, menjadi Roh itu, yang ketiga dari Trinitas. Namun, berdasarkan 1 Korintus 15:45, Kristus sebagai Adam yang akhir telah menjadi Roh pemberi-hayat. Bukankah Roh pemberi-hayat ini Roh Kudus? Menyangkal hal ini berarti berpegang pada doktrin bidah, yakni menganggap ada dua Roh pemberi-hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 44

No comments: