Hitstat

21 January 2014

Filipi - Minggu 22 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:5-16


Sekarang teladan yang diwahyukan dalam Filipi 2:5-11 harus menjadi keselamatan kita. Ini ditunjukkan oleh perkataan “dengan demikian” pada awal ayat 12 (Tl.). Setelah memberi kita satu penglihatan yang jelas dari Kristus sebagai teladan kita yang ajaib, Paulus berkata, “Dengan demikian, Saudara-saudaraku yang terkasih ... tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.”

Sebagai teladan kita, Kristus itu inklusif juga eksklusif. Teladan ini eksklusif karena ia terpisah dari setiap hal yang duniawi, daging, atau dosa. Hal-hal negatif tidak ada bagian di dalam-Nya juga tidak ada hubungan dengan-Nya. Tetapi di pihak positif, Ia itu almuhit, karena Dialah Juruselamat, manusia-Allah yang mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sendiri, dan yang telah ditinggikan serta dimuliakan oleh Allah. Teladan ini tersedia bagi kita, maka sekarang kita wajib mengerjakan keselamatan kita sendiri.

Mengerjakan keselamatan kita berarti mengerjakan teladan ini dan menjadi satu cetakan ulang dari teladan ini dalam pengalaman kita. Sebagai teladan, Kristus dapat diibaratkan selembar huruf contoh yang dipakai untuk mencetak buku, sedang pengalaman subyektif kita atas teladan yang menjadi keselamatan kita dapat diibaratkan cetakan halaman-halaman buku itu. Dalam membuat sejilid buku, setiap halaman huruf contoh harus dicetak berulang-ulang hingga menjadi banyak buku. Dalam pengalaman kita, Juruselamat, manusia-Allah ini harus dicetak ulang dan menjadi keselamatan subyektif kita. Keselamatan yang kita kerjakan tidak lain adalah Kristus sebagai teladan kita.

Kita telah nampak, sebagai teladan kita, Kristus mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sendiri, dan ditinggikan serta dimuliakan oleh Allah. Saudari-saudari, menurut Anda ketika Anda bersungut-sungut apakah Allah akan datang meninggikan Anda? Saudara-saudara, apakah Anda percaya ketika Anda berbantah-bantahan Allah akan datang memuliakan Anda? Allah pasti tidak akan meninggikan atau memuliakan kita ketika kita bersungut-sungut atau berbantah-bantahan. Oh, kita perlu diselamatkan dari sungut-sungut dan perbantahan!

Baik sungut-sungut atau perbantahan semua adalah tanda pemberontakan dan pembangkangan. Dalam ayat 12 Paulus berkata bahwa orang-orang Filipi “senantiasa taat”. Kita juga harus taat — taat kepada Kristus sebagai teladan kita. Sebagai teladan kita, Tuhan Yesus tidak bersungutsungut dan berbantah-bantahan. Sebaliknya, Ia mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sendiri. Sekarang kita harus menaati teladan ini. Kita sudah mengetahui bahwa Kristus tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, melainkan mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sendiri.

Dalam hidup gereja atau hidup pernikahan kita sering terjadi kasus bersungut-sungut dan perbantahan. Para saudari boleh jadi secara lahiriah berperilaku cukup serasi, tetapi dalam batin mereka mungkin sering bersungut-sungut kepada suaminya. Saudari yang mana yang berani mengaku tidak pernah bersungut-sungut atau menggerutu terhadap suatu hal dalam hidup gereja? Kalau saudari-saudari tidak bersungut-sungut secara lahiriah, tentu mereka menggerutu dalam batin. Ketika para saudara mendengar saudari-saudari bersungut-sungut, mereka mungkin bereaksi dengan perbantahan. Karena kita bersungut-sungut dan berbantah-bantah, maka kita perlu keselamatan yang riil yang diwahyukan dalam Filipi 2. Ini bukan keselamatan yang kita terima sekali untuk selamanya, melainkan yang harus kita kerjakan, agar kita setiap hari tertolong dari kelemahan-kelemahan kita. Kita telah menunjukkan bahwa keselamatan ini adalah Kristus sebagai teladan kita. Jadi, teladan dan keselamatan adalah satu. Teladan adalah keselamatan, dan keselamatan adalah teladan yang dikerjakan di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 43

No comments: