Hitstat

30 January 2014

Filipi - Minggu 23 Kamis



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:16; Kol. 3:16


Adakalanya ketika kita mendoabacakan firman, kita mungkin berdoa dengan seluruh ayat sekaligus. Namun, sering kali lebih baik kita mendoabacakan firman dengan cara kata demi kata atau frase demi frase. Tidak ada orang yang dapat memakan satu ekor ayam sekaligus. Kita hanya dapat memakannya sedikit-sedikit. Seprinsip dengan itu, kita harus mendoabacakan firman sedikit-sedikit, mungkin sampai kata demi kata. Jika kita berdoa dengan kata bersungut-sungut dan berbantah-bantahan dalam 2:14, kita akan menerima injeksi ilahi, suatu suntikan pencegahan yang akan menyelamatkan kita dari sungut-sungut dan perbantahan kita.

Yeremia 15:16 mengatakan, “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku memakannya” (Tl.). Kita juga harus memakan firman Allah seperti Nabi Yeremia. Tetapi, ada beberapa orang Kristen menentang konsepsi ini, dengan menyatakan bahwa Alkitab hanya cocok untuk dibaca dan dipelajari. Namun, Alkitab tidak saja untuk dibaca dan dipelajari, juga untuk dimakan. Tuhan Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat. 4:4). Ini menunjukkan bahwa setiap kata dari Alkitab, sampaisampai perkataan seperti bersungut-sungut dan berbantahbantahan pun dapat menyuplaikan hayat kepada kita. Karena itu, kita boleh mendoabacakan sebuah ayat seperti Filipi 2:14 tadi kata demi kata. Dengan cara demikian kita akan hidup oleh setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah.

Mungkin kita tidak menyadari betapa kita terpengaruh oleh kekristenan yang tradisional, bahkan dalam cara kita membaca Alkitab juga demikian. Kolose 3:16 mengatakan, “Hendaklah perkataan Kristus tinggal dengan limpahnya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Di sini Paulus tidak mengatakan membaca, menganalisis, atau merenungkan firman, sebaliknya ia menganjuri kita menyanyikan firman itu. Kita tidak saja harus menerima firman Kristus melalui membaca, tetapi juga dengan menyanyikan, memazmurkan, dan membuatnya menjadi pujian. Terlepas dari baik atau tidaknya nyanyian kita, Tuhan sangat berkenan mendengar kita menyanyikan firman-Nya. Dia merasa gembira bila kita bernyanyi dari dalam roh dan hati kita. Jika kita tidak mengetahui sebuah lagu untuk dipakai dalam menyanyikan ayat tertentu, kita boleh menciptakan sebuah lagu sendiri. Yang penting kita belajar menyanyikan firman Allah. Saya percaya pada suatu hari kita dapat menggunakan sebagian besar waktu dalam sidang untuk menyanyikan Kitab Efesus.

Kita telah menunjukkan bahwa Tuhan Yesus mengatakan manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Tetapi, firman bukan hanya makanan dan suplai hayat kita saja, ia juga “antibiotik” rohani. Kita tidak saja harus beroleh makanan melalui firman, tetapi juga harus disuntik olehnya untuk menangkal segala macam gangguan, kesukaran, kelemahan, dan “penyakit”. Bersungut-sungut dan berbantah-bantahan adalah penyakit rohani yang perlu kita hadapi melalui suntikan firman. Dari hari ke hari kita perlu mendoabacakan firman dan menyanyikan firman agar kita menerima suntikan lebih lanjut. Jika kita mendoabacakan Filipi 2:14, kita akan menerima suntikan untuk menangkal sungutsungut dan perbantahan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 46

No comments: