Pembacaan Alkitab: Mat. 3:7-11
Doa baca: Mat. 3:11
Aku membaptis kamu dengan air sebagai
tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian setelah aku lebih berkuasa
daripada aku dan aku tidak layak membawa kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu
dengan Roh Kudus dan dengan api.
Ministri Yohanes ialah membawa orang kepada
Allah (Luk. 1:16-17). Yohanes Pembaptis, seorang imam sejati, “... ia akan
penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya” (Luk. 1:15). Sejak ia bayi hingga bertumbuh dewasa, usia
tiga puluh, ia terus-menerus tercelup di dalam Roh Kudus. Karena ia dijenuhi
hingga meluap dengan Roh Kudus, maka ia menjadi berani. Menentang arus zaman
itu merupakan suatu perkara yang serius. Ia berani karena selama tiga puluh
tahun ia senantiasa tercelup di dalam Roh Kudus. Sebab itu, ketika ia keluar
untuk melayani, ia keluar di dalam roh dan dengan kekuatan. Benar, ia memakai
jubah bulu unta sebagai tanda penolakannya terhadap zaman lama. Tetapi itu
hanya tanda lahiriah, tetapi di dalamnya terdapat pula realitas, dan realitas
itu ialah Roh dan kekuatan. Realitas dalam Yohanes bukan hanya hadirat Allah,
tetapi juga Roh Allah.
Perkataan Yohanes kepada orang Farisi dan
Saduki yang datang kepadanya mewahyukan perlunya sifat kita diubah (Mat. 3:7). Orang-orang Farisi adalah
orang-orang sekte agama yang paling ketat di antara orang-orang Yahudi (Kis.
26:5). Sekte ini dibentuk kurang lebih 200 SM. Mereka membanggakan keagamaan,
pengabdian kepada Allah dan pengetahuan Alkitab mereka yang sangat tinggi.
Sebenarnya, mereka sudah merosot ke dalam kepura-puraan dan kemunafikan (Mat.
23:2-33). Orang-orang Saduki adalah orang-orang sekte lain dalam agama Yahudi
(Kis. 5:17). Mereka tidak percaya kepada kebangkitan, malaikat-malaikat,
ataupun roh-roh (Mat. 22:33; Kis. 23:8). Baik orang Farisi maupun orang Saduki
disebut sebagai keturunan ular berbisa oleh Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus
(3:7; 12:34; 23:33).
Karena orang-orang Yahudi tidak bertobat,
perkataan dalam ayat 8- 10 telah
digenapi. Allah telah mengerat orang Yahudi dan membangkitkan orang bukan
Yahudi yang percaya untuk menjadi keturunan Abraham dalam iman (Rm. 11:15,
19-20, 22; Gal. 3:7, 28-29). Perkataan Yohanes dalam ayat 8-9 dengan jelas menunjukkan bahwa Kerajaan Surga
yang diberitakan bukan terbentuk dari anak-anak Abraham menurut daging,
melainkan dari anak-anak Abraham menurut iman. Jadi, kerajaan ini adalah
kerajaan yang surgawi, bukan kerajaan Mesias yang bumiah.
Dalam ayat 11 Yohanes seolah-olah mengatakan, “Aku datang membaptis kamu dengan
air, untuk menamatkan kamu, menguburmu. Tetapi Dia yang datang setelah aku,
lebih berkuasa daripada aku. Ia akan membaptis kamu dengan Roh dan api. Apakah
Ia akan membaptis kamu dengan Roh atau api tergantung apakah kamu bertobat atau
tidak, kalau kamu bertobat, Ia akan memasukkanmu ke dalam Roh. Tetapi jika kamu
terus-menerus adalah keturunan ular berbisa, Ia pasti akan membaptis kamu dalam
lautan api. Ini berarti Ia akan memasukkan kamu dalam api neraka.” Api di sini adalah api yang sama dengan yang disebutkan dalam ayat 10 dan 12, yaitu
api dalam lautan api (Why. 20:15), tempat orang yang tidak percaya mengalami
kebinasaan kekal. Baptisan Yohanes hanya untuk pertobatan, untuk mengantar
orang percaya ke dalam Tuhan. Baptisan Tuhan akan membuat orang mendapatkan
hayat kekal dalam Roh Kudus atau menerima kebinasaan kekal dalam api. Baptisan
Tuhan dalam Roh Kudus mengawali Kerajaan Surga, membawa kaum beriman-Nya ke
dalam Kerajaan Surga, sedangkan baptisan-Nya dalam api akan mengakhiri Kerajaan
Surga, menaruh orang yang tidak percaya ke dalam lautan api.
No comments:
Post a Comment