Hitstat

16 November 2017

Matius - Minggu 7 Kamis

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:1
Doa baca: Mat. 5:1
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.


Matius 5, 6, dan 7 boleh disebut sebagai konstitusi Kerajaan Surga. Setiap bangsa memiliki konstitusi. Tentu saja Injil Matius, kitab mengenai Kerajaan Surga, pasti juga memiliki konstitusi. Dari perkataan yang dikatakan oleh Raja baru sebagai konstitusi Kerajaan Surga dalam ketiga pasal ini, kita nampak wahyu tentang kehidupan rohani dan prinsip-prinsip surgawi mengenai Kerajaan Surga. Sifatnya tunggal, tetapi prinsipnya jamak. Konstitusi Kerajaan Surga terdiri atas tujuh bagian: hakiki umat kerajaan (5:1-12); pengaruh umat kerajaan (5:13-16); hukum umat kerajaan (5:17-48); perbuatan benar umat kerajaan (6:1-18); kekayaan materi umat kerajaan (6:19-34); prinsip umat kerajaan dalam memperlakukan orang lain (7:1-12); dan dasar kehidupan dan pekerjaan umat kerajaan (7:13-29). Bagian pertama (Mat. 5:3-12), menggambarkan sifat dasar (hakiki) umat Kerajaan Surga yang berada di bawah sembilan berkat. Bagian ini membentangkan orang-orang yang hidup dalam Kerajaan Surga. Umat kerajaan juga harus mempunyai pengaruh atas dunia. Hakiki orang-orang kerajaan, hakiki kerajaan, mempunyai pengaruh atas dunia. Orang-orang kerajaan juga memiliki hukum. Hukum ini bukanlah hukum yang lama, hukum Musa, sepuluh perintah; hukum ini adalah hukum Kerajaan Surga yang baru. Orang-orang kerajaan adalah orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan benar dan memiliki sikap yang tepat berkaitan dengan kekayaan materi. Karena umat kerajaan masih berada di bumi dalam masyarakat manusia, konstitusi Kerajaan Surga tersebut mewahyukan prinsip bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain. Akhirnya, pada bagian terakhir dari konstitusi ini, kita nampak dasar kehidupan dan pekerjaan sehari-hari umat kerajaan. Semua aspek umat kerajaan tersebut tercakup dalam ketujuh bagian konstitusi Kerajaan Surga ini.

Raja baru ini memanggil pengikut-pengikut-Nya di tepi laut, tetapi untuk menyampaikan konstitusi Kerajaan Surga, Dia naik ke atas gunung (5:1). Ini menunjukkan bahwa demi realisasi Kerajaan Surga, kita perlu pergi ke tempat yang lebih tinggi bersama-Nya. Pengumuman konstitusi Kerajaan Surga di atas gunung ini sangat bermakna. Laut melambangkan dunia yang telah dirusak oleh Iblis. Ketika kita ditangkap oleh Tuhan, kita berada di dunia yang telah dirusak oleh Iblis dan sedang berusaha mencari nafkah. Tetapi setelah Tuhan menangkap kita, Ia memimpin kita ke gunung yang tinggi, yang melambangkan Kerajaan Surga. Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Surga bukan didirikan di tepi laut, tetapi di atas gunung. Dalam Alkitab gunung melambangkan kerajaan, khususnya Kerajaan Surga.

Tidak hanya demikian, dibawa naik ke atas gunung menunjukkan bahwa jika kita hendak mendengarkan pengumuman konstitusi Kerajaan Surga, kita tidak seharusnya berada pada dataran yang rendah, melainkan naik ke gunung yang tinggi. Untuk mendengarkan konstitusi ini kita harus berada pada dataran yang tinggi. Di tepi laut Tuhan berkata, “Ikutlah Aku.” Tetapi untuk mengumumkan konstitusi Kerajaan Surga, Ia membawa mereka ke puncak gu-nung. Mengikuti Tuhan mungkin agak mudah, tetapi mendengarkan konstitusi bagi berdirinya Kerajaan Surga menuntut kita naik ke puncak gunung yang tinggi.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 13

No comments: