Hitstat

20 November 2017

Matius - Minggu 8 Senin

Pembacaan Alkitab: Mat. 4:17; 5:3
Doa baca: Mat. 4:17
Sejak itu Yesus mulai memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”


Ketika Tuhan Yesus naik ke puncak gunung, murid-murid-nya datang kepada-Nya dan berada pada lingkaran yang di dalam, menjadi pendengar langsung dari pengumuman Raja baru. Hal pertama yang Ia katakan ialah, “Berbahagialah orang yang miskin di dalam roh” (5:3, Tl.). Perkataan ini merupakan kelanjutan dari pemberitaan Tuhan dalam 4:17. Dalam pemberitaan-Nya, Tuhan menanggulangi angan-angan, pikiran. Ia seolah-olah berkata, “Kalian harus bertobat. Kalian harus memiliki perubahan dalam pikiran kalian, yaitu dalam mentalitas kalian. Pikiran kalian perlu diubah.” Tentu saja Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes memiliki perubahan yang sejati dalam pengertian mereka. Pada waktu mereka menjadi pendengar langsung dari pengumuman Raja baru di lingkaran bagian dalam, tidak terdapat masalah yang berkaitan dengan pikiran mereka. Pikiran mereka telah mengalami perubahan.

Pengubahan pikiran kita membuat kita bisa masuk ke dalam kerajaan, dan kerajaan masuk ke dalam kita. Pikiran bukanlah penerima maupun ruang yang di dalam batiniah, melainkan pintu gerbang. Penerima, yaitu ruang batiniah, adalah roh kita. Jadi, pikiran kita adalah pintu gerbang, dan roh kita adalah ruang yang di dalam. Kita harus menanamkan perkataan Tuhan dalam 4:17 dengan perkataan-Nya dalam 5:3. Pikiran yang telah berubah merupakan pintu gerbang yang melaluinya Kerajaan Surga masuk ke dalam kita. Ketika kerajaan masuk, kerajaan tertanam ke dalam roh kita. Kerajaan masuk melalui pintu gerbang, yaitu pikiran kita, dan sampai pada roh kita. Jadi, yang menerima dan menyimpan kerajaan adalah roh kita, bukan pikiran kita. Karena itu, roh kita adalah penerima dan wadah Kerajaan Surga.

Tuhan Yesus, yang telah masuk ke dalam roh kita melalui pikiran, itulah Raja. Kerajaan ada bersama Dia. Ketika Raja masuk ke dalam roh seseorang, berarti kerajaan juga masuk ke dalam roh orang tersebut. Mulai saat ini, baik Raja maupun kerajaan tinggal di dalam rohnya. Dalam ajaran agama Kristen yang telah merosot hari ini, sedikit sekali ditunjukkan bahwa Kristus yang masuk ke dalam roh kita adalah Raja beserta kerajaan. Ketika Ia masuk ke dalam roh Anda, kerajaan datang bersama Dia. Sekarang kita tidak hanya memiliki Juruselamat di dalam roh kita; kita juga memiliki Raja beserta kerajaan.

Perhatikanlah keterangan waktu dari predikat dalam ayat 3: “Berbahagialah orang yang miskin di dalam roh, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga” (Tl.). Kita harus mengubah kata gantinya dan mengatakan, “Berbahagialah kita yang miskin di dalam roh, karena kitalah yang punya Kerajaan Surga.” Sekali kita memahami makna dari ayat ini, kita akan nampak bahwa tidaklah benar jika diajarkan bahwa kerajaan ditangguhkan sampai masa seribu tahun. Kata “punya” dalam ayat ini membuktikan bahwa Kerajaan Surga adalah hak kita saat ini. Alangkah bahagianya miskin di dalam roh! Jika kita miskin di dalam roh, maka kitalah yang punya Kerajaan Surga. Jika Anda menerima perkataan ini ke dalam Anda, maka Anda tidak akan seperti yang dulu. Ayat yang satu ini lebih baik daripada seratus berita. Haleluya, kitalah yang punya Kerajaan Surga! Kita benar-benar bahagia dan diberkati. Diberkati dan berbahagialah kita yang miskin di dalam roh, karena kitalah yang punya Kerajaan Surga.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 14

No comments: