Pembacaan Alkitab: Mat. 5:6-12
Doa baca: Mat. 5:12
Bersukacita dan bergembiralah, karena
upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang
sebelum kamu.
Kebenaran dalam 5:6 menyatakan tingkah laku kita yang benar. Kebenaran ini
berhubungan dengan apa adanya batiniah kita. Hal ini ditunjukkan oleh fakta
bahwa kita diberi tahu agar lapar dan haus akan kebenaran, sehingga kita
dipuaskan. Kebenaran di sini adalah Kristus. Kebenaran ini adalah kebenaran
yang unggul, yaitu kebenaran yang berada pada taraf yang paling tinggi, yang
hanya dapat dicapai oleh Kristus. Karena Tuhan adalah Dia yang menghasilkan
kebenaran yang paling tinggi, maka kita harus menuntut-Nya. Kita perlu berdoa,
“Tuhan, buatlah aku menjadi lapar. Berilah aku nafsu makan atas Dikau. Berilah
aku hasrat untuk menuntut kebenaran yang unggul.” Jika Anda menuntut kebenaran
seperti itu, Anda akan dipuaskan. Anda akan memperoleh apa yang Anda tuntut.
Berbelas-kasihan (ay. 7) adalah memberi seseorang apa yang tidak sepatutnya ia dapatkan.
Demi Kerajaan Surga, kita bukan hanya perlu bersikap adil atau benar, melainkan
juga berbelas-kasihan. Menerima belas kasihan adalah menerima apa yang tidak
sepatutnya kita dapatkan. Jika kita berbelas-kasihan kepada orang lain, Tuhan
akan membelaskasihani kita (2 Tim. 1:16, 18), terutama di takhta
penghakiman-Nya (Yak. 2:12-13).
Benar adalah terhadap diri sendiri; berbelas-kasihan
adalah terhadap orang lain; sedangkan suci hati (murni) adalah terhadap Allah.
Terhadap diri sendiri, kita harus serius dan ketat. Terhadap orang lain, kita
harus berbelas-kasihan, memberikan lebih banyak daripada yang layak mereka
terima. Terhadap Allah, kita harus suci hati, tidak menuntut apa pun selain
Dia. Pahala bagi orang yang suci hatinya ialah melihat Allah (ay. 8). Allah itu pahala kita. Tidak ada pahala yang
lebih besar daripada Allah sendiri. Kita memperoleh pahala ini melalui serius
dan ketat terhadap diri sendiri, berbelas-kasihan terhadap orang lain, dan suci
hati terhadap Allah.
Jika kita lapar dan haus akan kebenaran, kita
akan dianiaya karena kebenaran (ay. 10). Demi
Kerajaan Surga kita perlu membayar harga karena kebenaran yang kita cari. Jika
kita benar, kita akan mengalami penghakiman, tentangan, dan dianiaya. Karena
itu, kita akan menderita aniaya. Jika kita mencari kebenaran dengan membayar
harga, Kerajaan Surga akan menjadi milik kita: kita berada di dalam realitasnya
sekarang, dan kita diberi pahala berupa manifestasinya dalam zaman yang akan
datang.
Ketika kita hidup untuk Kerajaan Surga
berdasarkan sifat rohaninya dan menurut prinsip surgawinya, kita akan dicela,
dianiaya, dan difitnah, terutama oleh kaum agamawan, yang berpegang pada
konsepsi-konsepsi agama tradisional mereka. Kaum agamawan Yahudi melakukan
hal-hal itu terhadap para rasul pada masa awal Kerajaan Surga (Kis. 5:41;
13:45, 50; 2 Kor. 6:8; Rm. 3:8). Demikian pula hari ini. Jika Anda benar-benar
menuntut Kristus, banyak orang dalam “denominasi” akan bangkit melawan Anda. Inilah
yang kita derita hari ini. Kita menderita celaan, aniaya, dan fitnahan.
Dalam ayat 12 Tuhan Yesus mengatakan kata-kata
hiburan kepada mereka yang dianiaya karena Dia. Upah bahagia yang kesembilan ini menunjukkan bahwa hasil dari
delapan bahagia yang di atas juga merupakan upah. Upah ini besar dan berada di
surga; ini adalah upah surgawi, bukan upah bumiah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment