Hitstat

11 November 2017

Matius - Minggu 6 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Mat. 4:8-11
Doa baca: Mat. 4:10
Lalu berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”


Karena pertama kali Tuhan Yesus telah mengalahkannya dengan jalan mengutip Alkitab, si pencoba meniru cara-Nya dan dalam pencobaannya yang kedua, ia mencobai Dia juga dengan mengutip Alkitab, namun secara licik. Mengutip ayat Alkitab mengenai satu aspek dari suatu hal menuntut kita memperhitungkan aspek lainnya juga, untuk diselamatkan dari tipuan si pencoba. Inilah yang dilakukan Raja baru di sini untuk menghadapi pencobaan kedua dari si pencoba. Sering kali kita perlu memberi tahu si pencoba, “Ada pula tertulis.”

Setelah kalah dalam pencobaannya mengenai agama, Iblis mengajukan pencobaannya yang ketiga kepada Raja baru, kali ini mengenai kemuliaan dunia ini. Iblis telah memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemegahannya. Urutan pencobaan si licik selalu datang secara demikian: pertama, berhubungan dengan penghidupan manusia; kedua, berhubungan dengan agama; dan ketiga, berhubungan dengan kemegahan duniawi. Dalam banyak pencobaan, ketiga perkara ini pasti ada. Pencobaan ketiga adalah masalah kemegahan dunia, promosi, ambisi kedudukan, dan cita-cita hari depan. Semuanya ini adalah kemegahan dunia.

Lukas 4:6 mengatakan bahwa kerajaan dunia beserta kemegahannya telah diserahkan kepada Iblis; karena itu, Iblis dapat memberikannya kepada siapa saja yang dikehendakinya. Sebelum kejatuhannya, Iblis adalah penghulu malaikat yang ditunjuk oleh Allah sebagai penguasa dunia (Yeh. 28:13-14). Karena itu, dia disebut “penguasa dunia ini” (Yoh. 12:31), yang menguasai semua kerajaan dunia ini dan kemegahannya. Karena ingin disembah, dia memamerkan semua ini untuk mencobai Raja yang baru diurapi. Raja yang Surgawi mengalahkan pencobaan ini, tetapi antikristus yang akan datang tidak demikian (Why. 13:2, 4).

Raja baru menghardik Iblis atas apa yang dipamerkannya dan mengalahkan dia dengan berdiri pada kedudukan manusia untuk menyembah dan melayani Allah semata. Menyembah atau melayani apa pun selain Allah untuk mendapatkan keuntungan merupakan pencobaan dari Iblis, agar dia bisa mendapatkan penyembahan. Tuhan seolah-olah berkata kepada Iblis, “Iblis, sebagai seorang manusia, Aku, Yesus, menyembah Allah dan hanya berbakti kepada-Nya saja. Kau adalah musuh Allah, dan Aku tidak pernah menyembahmu. Aku tidak mengharapkan kemegahan dunia ataupun kerajaan dunia. Iblis, enyahlah dari hadapan-Ku!”

Betapa perlunya kita mengatasi ketiga macam pencobaan ini: pencobaan penghidupan, pencobaan kekuatan agama, dan pencobaan kemuliaan yang sia-sia. Jika kita mengalahkan hal-hal ini, kita benar-benar adalah umat kerajaan yang mengikuti Raja Surgawi kita. Jika kita membunuh ketiga pencobaan ini dengan berkata, “Aku tidak peduli penghidupanku, kekuatan agama, ataupun kedudukan duniawi”, maka setan tidak dapat berbuat sesuatu terhadap kita. Haleluya, Raja Surgawi kita telah mengalahkan si pencoba, mengalahkannya dalam ketiga pencobaan ini!



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 11

No comments: