Pembacaan Alkitab: Mat. 5:13-16
Doa baca: Mat. 5:14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Bila kita mengatakan bahwa kita adalah garam,
berarti kita melakukan pengaruh kita atas bumi yang diciptakan Allah untuk
melestarikan dalam kondisi semula. Bumi yang diciptakan Allah telah jatuh.
Dalam suatu arti, bumi telah membusuk dan rusak. Garam membunuh kuman-kuman dan
menyingkirkan kerusakan ini. Dalam hakikinya, garam merupakan unsur yang
membunuh kuman-kuman perusak dan menyingkirkannya. Jadi, melalui fungsi
pembunuh dan pelindung, garam memulihkan bumi kepada kondisi semula atau
melestarikannya dalam kondisi semula. Jadi, fungsi garam ialah memelihara apa
yang telah diciptakan oleh Allah. Seluruh bumi menjadi semakin rusak. Kita wajib
menggunakan pengaruh kita atas bumi yang rusak ini. Terhadap bumi yang rusak,
umat Kerajaan Surga adalah unsur yang mencegah bumi dari kerusakan penuh.
Bagi umat kerajaan, menjadi tawar berarti
mereka kehilangan fungsi mengasinkan. Mereka menjadi sama seperti orang dunia
dan tidak berbeda dengan orang yang tidak percaya. Menjadi sama seperti orang
dunia itu berlawanan dengan hakiki yang diwahyukan dalam ayat 3-12. Ini berarti
kita tidak lagi miskin dalam roh, berdukacita karena situasi yang negatif, lemah
lembut, lapar, dan dahaga akan kebenaran, berbelaskasihan, suci hati dalam
mencari Allah, pembuat damai, mau teraniaya demi kebenaran, dan mau dicela
karena Kristus. Ini berarti bahwa kita hidup, berjalan, dan berperilaku seperti
orang dunia. Jika keadaan kita demikan, kita menjadi tawar dan garam itu
kehilangan fungsinya.
Terang adalah sinar pelita yang menerangi
orang yang berada dalam kegelapan. Bagi dunia yang gelap, umat Kerajaan Surga
sepertilah terang, mengenyahkan kegelapan dunia (ay. 4). Dalam hakikinya, umat kerajaan adalah garam yang menyembuhkan;
dalam perilakunya, mereka adalah terang yang memancar. Sebagai terang yang memancar, umat kerajaan seperti sebuah kota
yang terletak di atas gunung; kota yang tidak dapat disembunyikan. Akhirnya,
ini akan rampung dalam kota kudus, Yerusalem Baru (Why. 21:10-11, 23-24). Hanya dengan cara dibangunkan bersama, barulah
umat kerajaan dapat menjadi kota yang terletak di atas gunung. Kota ini menjadi
terang yang memancar. Di Anaheim, kaum saleh berkelompok saling bertetangga.
Jika praktek-praktek ini menjadi umum dan kaum saleh dalam kelompok-kelompok
ini dibangun bersama, maka setiap kelompok akan menjadi bagian kota terang yang
terletak di atas puncak gunung.
Dalam ketiga pasal ini Tuhan Yesus tidak
menggunakan istilah “gereja”. Tetapi istilah “kerajaan” banyak kali digunakan
dalam pasal-pasal ini, yang sesungguhnya menunjukkan gereja. Kerajaan yang
disebutkan dalam Matius 5, 6, 7 ialah aspek gereja mengenai pemerintahan dan
pelatihan. Gereja ialah aspek karunia dan hayat untuk kerajaan, dan kerajaan
ialah aspek pemerintahan dan pelatihan bagi gereja. Sebab itu, firman Tuhan
dalam pasal-pasal ini mengenai kerajaan sesungguhnya menunjukkan pemerin-tahan
dan pelatihan dalam gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment