Hitstat

28 November 2017

Matius - Minggu 9 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:13-16
Doa baca: Mat. 5:14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.


Bila kita mengatakan bahwa kita adalah garam, berarti kita melakukan pengaruh kita atas bumi yang diciptakan Allah untuk melestarikan dalam kondisi semula. Bumi yang diciptakan Allah telah jatuh. Dalam suatu arti, bumi telah membusuk dan rusak. Garam membunuh kuman-kuman dan menyingkirkan kerusakan ini. Dalam hakikinya, garam merupakan unsur yang membunuh kuman-kuman perusak dan menyingkirkannya. Jadi, melalui fungsi pembunuh dan pelindung, garam memulihkan bumi kepada kondisi semula atau melestarikannya dalam kondisi semula. Jadi, fungsi garam ialah memelihara apa yang telah diciptakan oleh Allah. Seluruh bumi menjadi semakin rusak. Kita wajib menggunakan pengaruh kita atas bumi yang rusak ini. Terhadap bumi yang rusak, umat Kerajaan Surga adalah unsur yang mencegah bumi dari kerusakan penuh.

Bagi umat kerajaan, menjadi tawar berarti mereka kehilangan fungsi mengasinkan. Mereka menjadi sama seperti orang dunia dan tidak berbeda dengan orang yang tidak percaya. Menjadi sama seperti orang dunia itu berlawanan dengan hakiki yang diwahyukan dalam ayat 3-12. Ini berarti kita tidak lagi miskin dalam roh, berdukacita karena situasi yang negatif, lemah lembut, lapar, dan dahaga akan kebenaran, berbelaskasihan, suci hati dalam mencari Allah, pembuat damai, mau teraniaya demi kebenaran, dan mau dicela karena Kristus. Ini berarti bahwa kita hidup, berjalan, dan berperilaku seperti orang dunia. Jika keadaan kita demikan, kita menjadi tawar dan garam itu kehilangan fungsinya.

Terang adalah sinar pelita yang menerangi orang yang berada dalam kegelapan. Bagi dunia yang gelap, umat Kerajaan Surga sepertilah terang, mengenyahkan kegelapan dunia (ay. 4). Dalam hakikinya, umat kerajaan adalah garam yang menyembuhkan; dalam perilakunya, mereka adalah terang yang memancar. Sebagai terang yang memancar, umat kerajaan seperti sebuah kota yang terletak di atas gunung; kota yang tidak dapat disembunyikan. Akhirnya, ini akan rampung dalam kota kudus, Yerusalem Baru (Why. 21:10-11, 23-24). Hanya dengan cara dibangunkan bersama, barulah umat kerajaan dapat menjadi kota yang terletak di atas gunung. Kota ini menjadi terang yang memancar. Di Anaheim, kaum saleh berkelompok saling bertetangga. Jika praktek-praktek ini menjadi umum dan kaum saleh dalam kelompok-kelompok ini dibangun bersama, maka setiap kelompok akan menjadi bagian kota terang yang terletak di atas puncak gunung.

Dalam ketiga pasal ini Tuhan Yesus tidak menggunakan istilah “gereja”. Tetapi istilah “kerajaan” banyak kali digunakan dalam pasal-pasal ini, yang sesungguhnya menunjukkan gereja. Kerajaan yang disebutkan dalam Matius 5, 6, 7 ialah aspek gereja mengenai pemerintahan dan pelatihan. Gereja ialah aspek karunia dan hayat untuk kerajaan, dan kerajaan ialah aspek pemerintahan dan pelatihan bagi gereja. Sebab itu, firman Tuhan dalam pasal-pasal ini mengenai kerajaan sesungguhnya menunjukkan pemerin-tahan dan pelatihan dalam gereja.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 16

No comments: