Hitstat

08 November 2017

Matius - Minggu 6 Rabu

Pembacaan Alkitab: Mat. 3:16-17
Doa baca: Mat. 3:17
Lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.”


Karena Tuhan Yesus dibaptis menggenapkan kebenaran Allah, maka surga terbuka bagi-Nya, Roh Kudus turun ke atas-Nya dan Allah berfirman tentang Dia. Pembaptisan-Nya untuk menggenapkan kebenaran Allah menggirangkan Allah, sehingga baptisan-Nya membuka langit, membawa turun Roh Kudus, dan membuka mulut Bapa. Jalan agar kita beroleh langit yang terbuka, Roh yang turun, dan perkataan Bapa ialah diakhiri. Banyak di antara kita dapat bersaksi bahwa ketika kita diakhiri, surga terbuka. Sebaliknya, ketika kita disambut dan dihormati, surga tertutup. Ketika kita diakhiri dalam hidup gereja, surga terbuka. Tidak hanya demikian, setiap pengakhiran membawa turun Roh Kudus dan membuka mulut Bapa Surgawi kita. Pada saat itu Bapa akan berkata, “Yang Kukasihi.” Dalam hidup gereja kita mempunyai banyak pengalaman seperti ini. Dalam hidup gereja, ketika kita diakhiri, surga terbuka, Roh datang, dan Bapa berfirman. Kita memiliki langit yang terbuka, Roh yang mengurapi, dan Bapa yang berfirman.

Sebelum Roh Allah turun ke atas-Nya, Tuhan Yesus dilahirkan dari Roh Kudus (Luk. 1:35). Ini membuktikan bahwa pada saat Dia dibaptis, Dia sudah mempunyai Roh Allah dalam diri-Nya. Roh itu ada dalam diri-Nya untuk kelahiran-Nya. Kini untuk ministri-Nya, Roh Allah turun ke atas-Nya. Hal ini menggenapkan Yesaya 61:1; 42:1 dan Mazmur 45:7, dan dilaksanakan untuk mengurapi Raja baru dan memperkenalkan-Nya kepada umat-Nya.

Burung merpati bersifat lembut, dan matanya hanya dapat melihat satu benda pada satu saat. Karena itu, burung merpati melambangkan kelembutan dan ketulusan dalam pandangan dan tujuan. Dengan turunnya Roh Allah seperti burung merpati ke atas-Nya, Tuhan Yesus melayani dalam kelembutan dan ketulusan, hanya tertuju pada kehendak Allah.

Jika Roh Kudus telah ada di dalam Yesus sebelum Ia dibaptis, mengapa Roh Kudus masih perlu turun ke atas-Nya? Bukankah Roh Allah dalam Yesus? Memang benar. Lalu mengapa Roh tetap turun ke atas-Nya? Apakah Roh di dalam-Nya berbeda dengan Roh yang turun ke atas-Nya? Apakah Roh yang turun ke atas-Nya adalah Roh tambahan pada Roh yang telah ada di dalam-Nya? Kalau Anda mengatakan bahwa kedua Roh ini adalah satu Roh, saya akan bertanya bagaimana kedua Roh ini dapat bersatu. Roh yang telah bersemayam dalam Tuhan Yesus sama dengan Roh yang turun ke atas-Nya. Dengan demikian, apakah Yesus mempunyai Roh atau tidak? Ya, Ia mempunyai Roh. Lalu mengapa Roh tetap turun ke atas-Nya? Saya di sini bersama Anda. Jika saya di sini, bagaimana saya masih datang kepada Anda? Walaupun tidak mungkin bagi saya untuk serentak berada di sini dan masih datang, namun tidaklah mustahil bagi persona ilahi. Tuhan itu ajaib. Pada saat yang bersamaan, ia bisa ada di sini sekaligus datang ke sini. Kristus berada di dalam Anda atau di dalam surga? Ia di dalam kita juga di dalam surga. Jadi, Tuhan ada di sini, juga sedang datang ke sini.

Turunnya Roh adalah pengurapan Kristus, sedangkan berbicaranya Bapa adalah kesaksian bagi Dia sebagai Anak yang terkasih. Ini adalah gambaran Trinitas ilahi: Anak bangkit keluar dari air, Roh turun ke atas Anak, dan Bapa berbicara mengenai Anak. Ini membuktikan bahwa Bapa, Anak, dan Roh ada secara bersamaan. Hal ini adalah untuk merampungkan ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 10

No comments: