Hitstat

07 November 2017

Matius - Minggu 6 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 3:14-15
Doa baca: Mat. 3:15
Lalu jawab Yesus kepadanya, "Biarlah hal itu terjadi sekarang, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Yohanes pun menuruti-Nya.


Tuhan Yesus datang dari Galilea ke Sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes. Sebagai seorang manusia, Tuhan Yesus datang untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis selaras dengan Perjanjian Baru Allah. Ayat 13 tidak mengatakan bahwa Yesus datang kepada Yohanes untuk dikuduskan, melainkan mengatakan, Ia datang untuk dibaptis. Gereja juga pertama-tama bukan gereja yang menguduskan, melainkan gereja yang membaptis. Pikirkanlah perkara Tuhan Yesus, Ia adalah Gembala yang sejati. Seorang Gembala selalu berjalan di depan. Sebagai Raja Gembala, Tuhan Yesus berjalan di depan untuk memimpin Anda berjalan dari Galilea ke Sungai Yordan untuk dibaptis. Ia bukan datang ke Sungai Yordan untuk bertakhta, melainkan ditaruh dalam kematian, dikubur.

Dalam ayat 14-15 Yohanes tidak mengerti jelas, ia bimbang, bagaimana mungkin dia membaptis Yesus; dia mengira seharusnya dialah yang dibaptis Yesus. Ini menunjukkan bahwa Yohanes masih dalam hayat alamiahnya. Sekalipun ia telah dijenuhi oleh Roh Kudus lebih dari tiga puluh tahun, masih ada unsur alamiahnya yang tersisa. Karena itu dalam jawaban kepadanya, Tuhan seolah-olah berkata, “Engkau harus mengizinkan Aku dibaptis. Jangan menghalangi Aku dengan konsepsi alamiahmu. Jangan mengira, karena Aku lebih berkuasa daripadamu, Aku tidak perlu dibaptis olehmu. Izinkanlah Aku dibaptis sehingga kita dapat menggenapkan semua kebenaran.”

Kebenaran adalah menjadi benar dengan hidup, berjalan, dan melakukan segala hal menurut cara yang ditetapkan oleh Allah. Dalam Perjanjian Lama, yang dimaksud benar adalah memelihara hukum Taurat yang telah Allah berikan. Kini Allah mengutus Yohanes Pembaptis untuk mengadakan baptisan. Dibaptis juga menggenapkan kebenaran di hadapan Allah, yaitu menggenapkan syarat Allah. Tuhan Yesus datang kepada Yohanes, bukan sebagai Allah, melainkan sebagai manusia biasa, standar, orang Israel sejati. Karena itu, Ia harus dibaptis untuk memelihara pengaturan Allah pada zaman ini.

Tuhan dibaptis tidak hanya untuk menggenapkan kebenaran menurut ketetapan Allah, bahkan Dia membiarkan diri-Nya ditaruh dalam kematian dan kebangkitan agar Ia dapat melayani, bukan secara alamiah, melainkan secara kebangkitan. Melalui baptisan, Ia hidup dan melayani dalam kebangkitan bahkan sebelum kematian dan kebangkitan-Nya yang sesungguhnya tiga setengah tahun kemudian. Menurut pengertian kita, Tuhan Yesus dimatikan di atas salib dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi dalam pandangan Allah dan menurut pengertian Tuhan, Ia telah dimatikan tiga setengah tahun sebelum penyaliban-Nya. Sebelum Ia memulai ministri-Nya, Ia telah dimatikan dan dibangkitkan. Jadi, Ia tidak melayani secara alamiah. Ministrinya mutlak dalam hayat kebangkitan-Nya. Dengan demikian, Ia memasuki pintu kebenaran dan menempuh jalan kebenaran. Apa pun yang Ia lakukan di atas jalan ini adalah benar.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 10

No comments: