Pembacaan Alkitab: Mat. 3:14-15
Doa baca: Mat. 3:15
Lalu jawab Yesus kepadanya, "Biarlah
hal itu terjadi sekarang, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan
seluruh kehendak Allah." Yohanes pun menuruti-Nya.
Tuhan Yesus datang dari Galilea ke Sungai
Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes. Sebagai seorang manusia, Tuhan Yesus datang
untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis selaras dengan Perjanjian Baru Allah.
Ayat 13 tidak mengatakan bahwa Yesus datang kepada Yohanes untuk dikuduskan,
melainkan mengatakan, Ia datang untuk dibaptis. Gereja juga pertama-tama bukan gereja yang menguduskan, melainkan gereja yang
membaptis. Pikirkanlah perkara Tuhan Yesus, Ia adalah Gembala yang sejati.
Seorang Gembala selalu berjalan di depan. Sebagai Raja Gembala, Tuhan Yesus
berjalan di depan untuk memimpin Anda berjalan dari Galilea ke Sungai Yordan
untuk dibaptis. Ia bukan datang ke Sungai Yordan untuk bertakhta, melainkan
ditaruh dalam kematian, dikubur.
Dalam ayat 14-15
Yohanes tidak mengerti jelas, ia bimbang, bagaimana mungkin dia membaptis
Yesus; dia mengira seharusnya dialah yang dibaptis Yesus. Ini menunjukkan bahwa
Yohanes masih dalam hayat alamiahnya. Sekalipun ia telah dijenuhi oleh Roh
Kudus lebih dari tiga puluh tahun, masih ada unsur alamiahnya yang tersisa.
Karena itu dalam jawaban kepadanya, Tuhan seolah-olah berkata, “Engkau harus
mengizinkan Aku dibaptis. Jangan menghalangi Aku dengan konsepsi alamiahmu.
Jangan mengira, karena Aku lebih berkuasa daripadamu, Aku tidak perlu dibaptis
olehmu. Izinkanlah Aku dibaptis sehingga kita dapat menggenapkan semua
kebenaran.”
Kebenaran adalah menjadi benar dengan hidup,
berjalan, dan melakukan segala hal menurut cara yang ditetapkan oleh Allah.
Dalam Perjanjian Lama, yang dimaksud benar adalah memelihara hukum Taurat yang
telah Allah berikan. Kini Allah mengutus Yohanes Pembaptis untuk mengadakan
baptisan. Dibaptis juga menggenapkan kebenaran di hadapan Allah, yaitu
menggenapkan syarat Allah. Tuhan Yesus datang kepada Yohanes, bukan sebagai
Allah, melainkan sebagai manusia biasa, standar, orang Israel sejati. Karena
itu, Ia harus dibaptis untuk memelihara pengaturan Allah pada zaman ini.
Tuhan dibaptis tidak hanya untuk menggenapkan
kebenaran menurut ketetapan Allah, bahkan Dia membiarkan diri-Nya ditaruh dalam
kematian dan kebangkitan agar Ia dapat melayani, bukan secara alamiah,
melainkan secara kebangkitan. Melalui baptisan, Ia hidup dan melayani dalam
kebangkitan bahkan sebelum kematian dan kebangkitan-Nya yang sesungguhnya tiga
setengah tahun kemudian. Menurut pengertian kita, Tuhan Yesus dimatikan di atas
salib dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi dalam pandangan Allah dan
menurut pengertian Tuhan, Ia telah dimatikan tiga setengah tahun sebelum
penyaliban-Nya. Sebelum Ia memulai ministri-Nya, Ia telah dimatikan dan
dibangkitkan. Jadi, Ia tidak melayani secara alamiah. Ministrinya mutlak dalam
hayat kebangkitan-Nya. Dengan demikian, Ia memasuki pintu kebenaran dan
menempuh jalan kebenaran. Apa pun yang Ia lakukan di atas jalan ini adalah
benar.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment