Hitstat

02 November 2017

Matius - Minggu 5 Kamis

Pembacaan Alkitab: Mat. 4:17
Doa baca: Mat. 4:17
Sejak itu Yesus mulai memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”


Berita perkenalan Yohanes pendek, tetapi sangat penting dan almuhit. Matius 3:2 berkata,“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Kata pertama yang paling bermakna dalam ayat ini ialah kata “bertobat”. Yohanes memulai ministrinya dengan kata ini. Bertobat ialah mengalami perubahan pikiran yang menghasilkan penyesalan, pengalihan tujuan. Bertobat ialah mengubah pikiran kita, falsafah kita, dan logika kita. Kehidupan orang yang telah jatuh seluruhnya menuruti pikirannya sendiri. Segala apa adanya dirinya dan perbuatannya menuruti pikirannya sendiri. Jika Anda seorang yang telah jatuh, Anda dipimpin oleh pikiran Anda. Mental Anda, logika Anda, dan falsafah Anda menguasai jalan hidup Anda. Sebelum kita diselamatkan, kita semua berada di bawah pimpinan pikiran kita yang telah jatuh. Kita jauh dari Allah dan kehidupan kita bertentangan dengan kehendak-Nya. Di bawah pengaruh pikiran kita yang telah jatuh, kita makin lama makin jauh dari Allah. Tetapi pada suatu hari, kita mendengar pemberitaan Injil yang menyuruh kita bertobat, mengalihkan pikiran, falsafah, dan logika kita.

Kata penting kedua dalam ayat 2 ialah kerajaan. Dalam pemberitaan Yohanes Pembaptis, pertobatan sebagai pembukaan ekonomi Perjanjian Baru Allah mencakup berpaling bagi Kerajaan Surga. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Perjanjian Baru Allah berfokus pada kerajaan-Nya. Untuk ini kita harus bertobat, mengubah pikiran kita, mengalihkan penuntutan hidup kita. Sasaran tuntutan hidup kita yang tadinya terarah kepada perkara-perkara lain, kini haruslah kita tujukan kepada Allah dan kerajaan-Nya, yang dalam Injil Matius secara khusus dan sengaja disebut “Kerajaan Surga”. Menurut Injil Matius secara keseluruhan, Kerajaan Surga berbeda dengan Kerajaan Mesias. Kerajaan Mesias adalah kerajaan Daud yang terpulih (Kis. 15:16), yang terbentuk dari bani Israel dan bersifat bumiah dan jasmaniah, sedangkan Kerajaan Surga tersusun dari kaum beriman yang telah dilahirkan kembali dan bersifat surgawi dan rohani.

Kata utama ketiga dalam ayat 2 ialah surga. Yohanes mengatakan bertobatlah untuk Kerajaan Surga. Kata “surga” di sini dalam bahasa Ibrani menunjukkan langit tertinggi yang menurut Alkitab adalah langit ketiga, langit di atas langit. Langit ketiga ini disebut surga. Kerajaan Surga bukan menunjukkan kerajaan di angkasa, melainkan kerajaan di atas angkasa, kerajaan di langit atas langit, di mana takhta Allah ada. Dalam kerajaan ini terdapat pengaturan, dan pemerintahan Allah sendiri. Sebab itu, Kerajaan Surga ialah Kerajaan Allah di langit ketiga di mana Ia menjalankan kedaulatan-Nya atas segala sesuatu yang Dia ciptakan. Kerajaan Surga ini harus turun ke bumi. Pemerintahan surgawi ini harus turun ke bumi untuk berkuasa di atas bumi.

Menurut perkataan Yohanes dalam ayat 2, “Kerajaan Surga sudah dekat.” Ini jelas menunjukkan bahwa sebelum kedatangan Yohanes Pembaptis, Kerajaan Surga belum ada. Bahkan setelah dia tampil, dalam pemberitaannya, Kerajaan Surga masih belum ada; hanya sudah dekat. Pada saat Tuhan memulai ministri-Nya dan bahkan pada saat Dia mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan, Kerajaan Surga masih belum datang (4:17; 10:7). Kerajaan Surga tiba di Yerusalem pada hari Pentakosta. Ini berarti Kerajaan Surga datang tepat pada saat gereja terwujud. Hari ini, setiap orang yang mempunyai perubahan dalam falsafahnya dan kembali kepada Allah akan segera berada dalam Kerajaan Surga. Haleluya, kita berada di dalam Kerajaan Surga! Kita memiliki Raja dan kita berada di bawah pengaturan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 1, Berita 9

No comments: