Hitstat

31 May 2005

1 Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Selasa

Betapa Besar Kasih-Nya
1 Yohanes 3:1
"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia."

Satu Yohanes 2:29b mengatakan, “... setiap orang yang berbuat kebenaran, lahir dari Allah.” Di sini perihal kelahiran ilahi mulai disebut. Selanjutnya, 3:1 mengatakan, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.” Mulai dari ayat ini sampai akhir pasal lima, perihal kelahiran ilahi disebut berulang kali (3:9; 4:7; 5:1, 4a, 18).
Mengatakan kita diciptakan oleh Allah adalah hal yang diakui secara umum. Tetapi mengatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, kita dilahirkan oleh-Nya adalah suatu pernyataan yang besar. Percayakah kita bahwa kita dilahirkan oleh Allah? Dia Bapa kita, atau Dia adalah Bapa yang mengadopsi kita? Ayat-ayat dalam surat Yohanes menjelaskan dengan kuat bahwa kita benar-benar dilahirkan oleh Allah.
Rasul Yohanes ingin mengajak para pembaca suratnya untuk melihat kasih yang besar yang menjadikan kita anak-anak-Nya. Kasih-Nya bisa saja menyelamatkan kita tanpa menjadikan kita anak-anak Allah. Tetapi, cara Allah mengasihi kita sungguh luar biasa, bukan hanya dosa-dosa kita diampuni, bahkan kita dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah.
Dulu, kita begitu kasihan, orang dosa yang tidak berpengharapan. Tetapi, sekarang kita telah dilahirkan kembali, kita tidak lagi berada dalam kegelapan. Kita tidak lagi berada di bawah otoritas Satan. Karena itu, Yohanes mengatakan bahwa orang yang telah dilahirkan kembali berbuat kebenaran (1 Yoh. 2:29).

Dunia Tidak Mengenal Dia
1 Yoh. 3:1

Meskipun kita menyebut diri kita sebagai anak-anak Allah, tetapi dunia tidak mengenal kita, sebab dunia juga tidak mengenal Dia (1 Yoh. 3:1). Injil Yohanes 1:10 mengatakan, “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.” Dunia hanya mampu melihat penampilan fisik-Nya, tetapi dunia tidak mampu melihat realitas batini-Nya. Puji Tuhan, rasul Yohanes menguatkan kita, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yoh. 3:2).
Jadi, janganlah mengharap dunia bisa mengerti Anda. Kelahiran kembali yang kita miliki adalah hal rohani dan fakta ilahi. Kelahiran kembali bukanlah suatu kepercayaan takhayul. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita telah menerima hayat (kehidupan) kekal (1 Yoh. 5:11), sehingga kita dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah. Menurut 1 Yohanes 2:29, kelahiran ilahi memiliki bukti, memiliki ekspresi, yaitu berbuat kebenaran. Namun, banyak anak-anak Allah kadang-kadang memang berbuat kebenaran, tetapi kadang-kadang juga tidak. Inilah yang membuat dunia tidak bisa mengerti kita, kita menyatakan diri sebagai anak-anak Allah, tetapi ekspresi kita tidak mendukung pernyataan kita.
Injil Yohanes 3:6 memberi kita jawabannya, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.” Ketika kita dilahirkan kembali, bukan seluruh diri kita yang dilahirkan kembali. Hanya roh kita yang dilahirkan oleh Roh itu. Hanya roh kita yang memiliki hayat kekal, jiwa dan tubuh kita belum. Jadi, ketika kita hidup di dalam daging secara otomatis kita akan mengekspresikan daging, kita akan berbuat tidak benar. Karena itu, kita perlu hidup di dalam roh, hidup dipimpin oleh Roh itu, maka secara otomatis kita akan berbuat kebenaran (Rm. 8:4, 14, 16). Suatu hari nanti keadaan kita sebagai anak-anak Allah akan menjadi sempurna, dan seluruh dunia akan melihatnya. Sekarang, keperluan kita adalah berlatih hidup dipimpin oleh Roh dalam kehidupan kita sehari-hari.

Penerapan:Mungkin teman-teman kita di sekolah, di tempat kerja merasa heran akan tutur kata, sikap, dan tingkah laku kita yang berbeda dengan mereka. Seringkali dunia merasa asing, tidak mengenali kita karena gaya hidup kita sebagai anak-anak Allah yang menampilkan kebenaran berbeda dengan gaya hidup mereka.

Pokok Doa:"Tuhanku, ampuni aku yang seringkali tidak tahu diri. Ampuni aku seringkali melupakan posisiku yang luar biasa yang telah Engkau berikan. O, Tuhan, tolonglah aku agar tidak lagi hidup sembarangan. Tuhan Yesus, aku mau mempersembahkan seumur hidupku bagi-Mu karena Engkau layak mendapatkan segalaku."

No comments: