Hitstat

12 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 2 Rabu

Barangsiapa Menang
Wahyu 3:12a
“Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ.”

Apakah seseorang masih perlu menang di Filadelfia? Apakah maksud menang di sini? Mereka harus menang dari apa? Kita tahu bahwa di Efesus, kita harus menang dari kegagalan kasih semula. Di Pergamus, dari hidup dalam dunia. Di Tiatira, dari pengajaran dan pekerjaan Izebel. Tetapi, Filadelfia sepenuhnya diperkenan Tuhan. Ia tidak memiliki penganiayaan yang kejam seperti di Smirna. Lalu ia harus menang atas apa? Jika segala sesuatunya dipuji oleh Tuhan, apa lagi yang harus dikalahkan? Kemenangan mereka terletak dalam hal berpegang teguh, yaitu tetap memelihara firman Tuhan, tidak menyangkal nama Tuhan, menuruti firman ketekunan (kesabaran) Tuhan.
Janji Tuhan bagi para pemenang dalam ayat ini sungguh luar biasa. Setiap kali kita memikirkan janji Tuhan, kita selalu membayangkan bahwa Ia akan memberi kita sesuatu. Menurut konsepsi kita, sebuah janji berkaitan dengan berkat. Tetapi dalam 3:12 Tuhan tidak berkata, “Aku akan memberi dia”, melainkan “Ia akan Kujadikan sokoguru (pilar).” Dalam ayat ini, Tuhan tidak berjanji memberi kita kekudusan atau berkat surgawi. Tidak, di sini Ia berjanji membuat kita menjadi sesuatu — pilar dalam Bait Suci Allah.
Bagaimana kita, yang adalah tanah liat, dapat menjadi pilar dalam Bait Suci Allah? Tidak ada jalan lain kecuali mengubah tanah liat itu menjadi batu permata dan kemudian membangunnya menjadi bangunan Allah. Ini adalah berkat yang luar biasa!

Pengubahan dan Pembangunan
Why. 2:17; 3:12; 21:2

Menjadi pilar dalam Bait Suci meliputi dua perkara — pengubahan dan pembangunan. Berkat paling besar yang Tuhan berikan kepada kita adalah mengubah kita dan membangun kita menjadi bait-Nya.
Sebelum ini, kita telah memiliki janji Tuhan dalam Wahyu 2:17, yang menyatakan bahwa kita bisa diubah menjadi sebuah batu putih melalui makan Dia sebagai manna yang tersembunyi. Berkat terbesar bukanlah apa yang Tuhan berikan, melainkan Tuhan hendak menjadikan kita apa.
Misalkan, saya adalah segumpal tanah liat. Apa pun yang Anda berikan kepada saya, entah itu emas atau berlian, saya tetap tanah liat. Bahkan walau Anda membawa saya ke surga dan menaruh diri saya di depan Allah, saya tetap adalah tanah liat. Karena itu, puji Tuhan untuk berkat-Nya yang besar, yaitu mengubah kita menjadi sesuatu yang berkaitan dengan tempat kediaman Allah. Jika nampak visi ini, masihkah kita mengharapkan Tuhan memberkati kita dengan berbagai perkara yang di luar? Kita perlu menyadari bahwa dalam hidup gereja, Tuhan tidak bermaksud melakukan sesuatu di luar kita, melainkan sesuatu yang sepenuhnya berkaitan dengan diri kita. Ia akan mengubah dan membangun kita.
Banyak orang menyalahpahami kata pembangunan ini. Mereka kira artinya sama dengan pembinaan. Bagi banyak orang, membangun sama dengan membina. Sekalipun banyak orang menekankan pembinaan, tidak banyak orang memperhatikan pembangunan gereja Allah secara riil yang menghasilkan tempat kediaman-Nya yang kekal.
Bagaimanapun, apa kesimpulan akhir dari Alkitab? Jika kita sampai pada kedua pasal yang terakhir dari Alkitab, kita tidak menemukan agama, moralitas, etika, atau pembinaan, kita hanya melihat sebuah kota, Yerusalem Baru. Kita mungkin mengira bahwa Yerusalem Baru adalah sebuah rumah besar yang surgawi. Kita perlu memperhatikan bahwa kota ini akan turun dari surga (21:2). Inilah kesimpulan akhir Alkitab, yaitu kota kudus, Yerusalem Baru, sebagai tempat kediaman Allah yang kekal. Jika sasaran akhir Allah adalah Yerusalem Baru, maka kita sangat perlu memperhatikan perihal pengubahan dan pembangunan diri kita.

Penerapan:
Kita perlu dirombak dan diubah. Marilah kita melupakan doktrin dan mulai memperhatikan diri sendiri. Orang yang bagaimanakah kita? Doktrinnya benar atau salah, itu perkara kecil. Yang sungguh-sungguh penting adalah pengubahan kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk janji-Mu yang luar biasa. Terima kasih karena Engkau mau mengubah dan membangun aku menjadi pilar dalam bait-Mu. Belaskasihi aku senantiasa dan pimpinlah aku agar dapat terus berpegang teguh pada semua berkat yang telah Engkau sediakan bagiku saat ini.

No comments: