Hitstat

10 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 2 Senin

Firman Kesabaran-Ku
Wahyu 3:10a
“Karena engkau menuruti firman-Ku (firman kesabaran-Ku), untuk tekun menantikan Aku.”

“Karena engkau telah menuruti firman kesabaran-Ku” (Why. 3:10, versi King James). Ini berkaitan dengan frase dalam pasal 1:9, “dalam kesusahan, dalam kerajaan, dan dalam ketekunan (kesabaran – versi King James) menantikan Yesus”.
“Kesabaran” di sini adalah kata benda. Hari ini adalah waktu kesabaran Kristus. Walaupun menjumpai berbagai cemooh, namun Dia sabar. Pada suatu hari kelak, penghakiman akan datang; tetapi hari ini Dia sabar, itulah sebabnya, hari ini, firman-Nya adalah firman kesabaran. Ketika kita mengikuti-Nya, Dia berkata hendaklah “menuruti firman kesabaran-Ku”.
Sampai hari ini dunia masih menolak otoritas-Nya, Tuhan sedang menunggu hari itu, ketika Dia menerima posisi-Nya. Karena Tuhan kita telah diremehkan dan ditolak oleh manusia, hari ini kita tidak seharusnya memerintah di antara manusia! Kita sebaiknya memisahkan diri dari politik dunia dan hanya khusus menunggu Tuhan, yang akan menggantikan kerajaan dunia dengan kerajaan-Nya.
Karena kita tahu bahwa Tuhan kita bertekun dalam segala macam penentangan yang terus menerus, mengapa kita harus khawatir? Kristus menjanjikan bahwa kita akan berbagian dengan-Nya dalam kemuliaan di masa depan. Namun, jika kita ingin bersatu dengan kuasa-Nya, kita juga harus bersatu dengan firman kesabaran-Nya. Mereka yang akan dimuliakan dengan Dia harus pertama-tama menderita malu bersama Dia.

Melindungi Engkau Dari Hari Pencobaan
Why. 3:10; Luk. 21:36; Mat. 24:21

Wahyu 3:10 mengatakan, “Karena engkau menuruti firman-Ku (firman kesabaran-Ku), untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.” Janji Tuhan ini senada dengan janji-Nya dalam Lukas 21:36, menunjukkan bahwa orang kudus yang berpegang kepada firman kesabaran Tuhan akan terangkat sebelum masa kesusahan besar (Mat. 24:21). Masa kesusahan besar akan melanda seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Tetapi, Tuhan berjanji akan membuat mereka terhindar dari hari pencobaan tersebut.
Kata “hari” dalam ayat di atas, menurut bahasa aslinya seharusnya diterjemahkan “jam”. Jadi, seharusnya demikian, “Aku pun akan melindungi engkau dari jam pencobaan yang ....” Kita dapat mengambil kota Jakarta sebagai perumpamaan. Bila orang mengatakan bahwa ia akan melindungi kita dari pemboman itu, ini berarti kita tetap berada di kota Jakarta, namun kita terhindar dari pemboman itu. Kalau orang itu mengatakan, ia akan melindungi kita dari jam itu, ini berarti sebelum saat pemboman, kita telah diangkut pergi ke kota lain.
Ketika seluruh dunia mengalami pencobaan (ditujukan kepada kesusahan besar), orang Kristen yang berpegang pada firman kesabaran Tuhan tidak sampai mengalaminya. Sebelum waktu itu tiba, orang Kristen yang sedemikian telah diangkat. Hari ini, kalau kita ingin mengikuti Tuhan, kita tidak bisa dengan sembarangan melewatkan hari-hari kita. Kita harus menempuh jalan Filadelfia. Janji ini bukan tanpa syarat dan tentu saja tidak berlaku bagi orang-orang yang tidak memenuhi syarat.
Jangan pernah berpikir bahwa makin hari dunia akan menjadi lebih baik. Kita juga tidak perlu mencoba mengubah dunia yang terkutuk di bawah dosa, dan membuatnya menjadi lebih nyaman bagi orang berdosa untuk tinggal selamanya. Sekarang ialah waktu untuk memberitakan Injil. Kita perlu memberi tahu orang-orang mengenai Kristus. Selain itu, pemikiran, perasaan, keinginan, dan kedambaan kita haruslah tertuju kepada kemuliaan yang di atas, yang akan kita terima pada kedatangan Tuhan kali kedua.

Penerapan:
Sebagai manusia yang rendah, orang Nazaret, anak tukang kayu, Tuhan kita tidak memiliki reputasi apa pun. Tetapi Ia tetap sabar. Marilah kita menghadapi segala cemooh dan ejekan di sekitar kita dengan firman kesabaran-Nya. Semoga kita terus memiliki “ketekunan pengharapan kepada Tuhan kita Yesus Kristus” (1 Tes. 1:3).

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau begitu sabar. Kami berdoa agar Diri-Mu yang sabar terus bertambah di dalam kami hingga kami pun bisa sabar seperti-Mu. Jagalah kami, Tuhan, agar tidak menaruh pengharapan di dunia ini, tetapi menunggu-Mu saja.

No comments: