Hitstat

29 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 4 Sabtu

Sebagaimana Aku Telah Menang
Wahyu 3:21
“Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.”

Duduk bersama-sama dengan Tuhan di atas takhta-Nya adalah pahala yang diberikan kepada pemenang, agar dia dapat berbagian dalam kekuasaan Tuhan dan meraja bersama Tuhan pada Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang, untuk mengatur seluruh bumi.
Karena kemuliaan di masa depan begitu hebat, posisinya begitu tinggi, maka persiapan hari ini tidak dapat kendor. Hanya mereka yang secara pasti menang hari ini, bersyarat untuk menjadi raja pada hari itu. Tidak ada kemungkinan untuk menipu. Situasi, ujian, dan godaan hari ini hanyalah latihan bagi raja di masa depan. Orang-orang yang kalah hari ini, tidak bersyarat untuk memerintah dengan para pemenang pada hari itu.
Sampai taraf apa kita harus menang? “Sebagaimana Aku pun telah menang.” Semua kemenangan seharusnya seperti kemenangan Tuhan Yesus. Bagaimana Tuhan menang? Apa yang Dia kalahkan? Orang Kristen hari ini berpusat pada menang atas dosa. Tentu saja, untuk menang atas dosa ialah perkara yang sangat penting.
Tetapi, apa yang dimaksud Tuhan Yesus di sini bukan sekedar menanggulangi dosa, sebab menurut pandangan Tuhan menang atas dosa ialah persyaratan umum untuk setiap kaum beriman. Di sini Tuhan berbicara mengenai kemenangan-Nya, yaitu kemenangan-Nya atas dunia dan Satan.

Siapa Bertelinga?
Why. 3:22

Perkataan “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” telah diulang sebanyak tujuh kali (Why. 2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22). Jadi Roh Kudus telah sepenuhnya mengerjakan tanggung jawabnya untuk mengingatkan dan menyadarkan kaum saleh agar bertobat dari berbagai kondisi kejatuhan mereka.
Cukup menarik bahwa disini Roh Kudus berkata, “Siapa bertelinga”. Di muka bumi ini, tidak ada orang yang tidak bertelinga. Jadi seruan Roh Kudus ini haruslah bisa diterima dengan sungguh-sungguh oleh setiap anak-anak Allah. Kita sama sekali tidak memiliki alasan bahwa kita tidak bisa bertobat, karena kita terlalu lemah dan gagal. Seruan ini berlaku untuk semua. Tak peduli bagaimanapun keadaan kita, kalau hari ini kita membaca berita ini, berarti kita sedang mendengar seruan Roh Kudus.
Pada zaman akhir yang semakin gelap ini, seruan ini disuarakan makin keras kepada umat Allah. Betapa kita semua berharap bahwa seruan ini dapat diperhatikan baik-baik dan banyak orang Kristen yang bertobat. Semoga kita tidak lagi terikat oleh keadaan kita yang dingin, tetapi kita dapat segera bangkit bergairah mengikuti Tuhan.
Ada dua orang berjalan bersama di jalan, yang seorang berkata, “Tunggu sebentar, aku mendengar suara jangkrik.” Temannya lalu berkata, “Ah, Anda aneh, suara kendaraan lalu-lalang begini bising, orang berbicara saja tidak terdengar, apalagi bunyi jangkrik!” Namun orang itu kemudian menghampiri sebuah dinding dan menyuruh temannya itu mendengarkan. Dan sungguh benar, di sela-sela dinding itu memang ada jangkrik sedang mengerik. Temannya lalu bertanya, bagaimana ia bisa mendengarnya? Ia menjawab, “Orang yang di dalam bank, bisa mendengar suara uang; musikus bisa mendengar suara musik. Aku adalah entomologis (ahli serangga), maka telingaku bisa mendengar bunyi serangga.” Orang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam kita, maka kita bisa mendengarkan seruan-Nya. Haleluya.
Kiranya Tuhan membuka telinga kita agar kita bisa mendengarkan firman Tuhan. Alangkah luar biasanya cara Tuhan menutup surat-Nya kepada ketujuh gereja. Ia selalu berseru agar kita mendengarkan hingga tidak menyesal.

Penerapan:
Kita tidak seharusnya untuk sejangka waktu dikalahkan oleh percakapan duniawi, godaan duniawi, atmosfer duniawi, atau perkara-perkara duniawi.

Pokok Doa:
Tuhan terima kasih, karena Engkau telah mengalahkan dunia. Engkau telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Mu atas mereka (Kol. 2:15). Oh Tuhan, terima kasih atas pekerjaan salib-Mu. Tuhan Yesus, karena Engkau telah menang, ajarlah kami terus tinggal di dalam kemenangan-Mu agar kelak kami juga layak meraja bersama-Mu.

No comments: