Hitstat

25 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 4 Selasa

Membeli Emas Yang Telah Dimurnikan Dalam Api (1)
Wahyu 3:18
“Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya.”

Saudara saudari, tidaklah cukup hanya memiliki banyak emas. Kita mungkin memiliki seribu talenta emas, namun kaki dian tetap tidak terwujud, karena kita hanya memiliki substansinya, tanpa bentuk kaki dian.
Bagaimana kita bisa memiliki bentuk itu? Kaki dian dibuat dari emas yang ditempa. Seorang saudara mungkin mempunyai sepuluh gram emas, yang lain memiliki tujuh gram, dan lainnya lagi lima gram. Bagaimana semua emas itu bisa dibentuk menjadi kaki dian? Hanya melalui ditempa bersama-sama. Semua emas harus dilebur menjadi satu. Ini menunjukkan pembangunan.
Jika ingin kaki dian terwujud, kita harus ditempa bersama-sama dengan orang lain. Bila kita rohani hanya untuk diri sendiri, tetapi kita tidak bisa terbangun dengan saudara saudari yang lain, hal itu sama sekali tidak bermakna. Kerohanian seperti ini tidak ada nilainya di hadapan Tuhan, dan justru bisa menimbulkan masalah dalam gereja.
Pengalaman dan kenikmatan kita atas Allah harus ditempa bersama-sama dengan pengalaman dan kenikmatan orang lain. Emas kita harus dilebur jadi satu, ditempa, dan dibangun menjadi satu kesatuan, sebagai satu unit. Dengan demikian, kita tidak hanya memiliki emas, tetapi juga terbangun menjadi kaki dian emas. Itulah gereja yang sejati.
Jadi kita memiliki dua masalah. Pertama apakah kita memiliki cukup banyak kadar emas? Kedua, apakah emas kita telah dilebur dan ditempa dengan emas kaum saleh lain?

Membeli Emas Yang Telah Dimurnikan Dalam Api (2)

Why. 3:18

Alkitab mengumpamakan iman kita yang bekerja dan beroperasi (Gal. 5:6) sebagai emas (1 Ptr. 1:7), selain itu sifat ilahi Allah, yaitu sifat ilahi Kristus, juga dilambangkan dengan emas (Kel. 25:11). Kita berbagian dalam sifat ilahi Allah melalui iman (2 Ptr. 1:1, 4-5). Gereja di Laodikia mempunyai pengenalan teoritis terhadap Kristus, tetapi tidak mempunyai iman hidup yang cukup untuk berbagian dalam unsur ilahi Kristus. Mereka harus membayar harga untuk mendapatkan iman emas melalui pengujian api (1 Ptr. 1:7), supaya bisa berbagian dalam emas sejati, yaitu diri Kristus sendiri, sebagai unsur hayat Tubuh-Nya. Dengan demikian barulah mereka bisa menjadi kaki dian emas yang murni (Why. 1:20), untuk membangun Yerusalem Baru yang terbuat dari emas (Why. 21:18).
Iman yang dibicarakan di sini ialah iman yang olehnya kaum beriman menderita bagi Tuhan. Berdasarkan kondisi mereka, kaum beriman di Laodikia seharusnya tidak memiliki pengharapan untuk menikmati keterangkatan dan kerajaan. Tetapi, jika di antara mereka, ada yang mau bertobat dan mengabaikan segala sesuatu serta rela menderita bagi Tuhan, sehingga iman mereka menjadi kaya melalui ujian-ujian, maka Tuhan akan membuat mereka memperoleh kembali janji keterangkatan mereka yang hilang.
Saudara saudari, setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita adalah pengaturan kasih Tuhan. Bagi orang Kristen tidak ada nasib jelek. Seharusnya dari setiap peristiwa, kita bisa mengalami diri Tuhan sendiri. Bila kita mengalami penderitaan dalam hidup, tetapi tidak mengalami Kristus yang ada di balik peristiwa itu, itu berarti penderitaan konyol yang tak ada bedanya dengan yang dialami oleh orang kafir. Setiap peristiwa itu haruslah membuat kita memiliki lebih banyak emas yang dimurnikan dalam api.
Dalam Perjanjian Baru, iman kita, iman yang hidup, adalah satu persona, dan persona itu adalah Kristus. Itulah sebabnya kita harus menengadah kepada-Nya, berdoa kepada-Nya, bersekutu dengan-Nya, dan membaca firman-Nya. Semakin banyak firman-Nya yang kita baca, dan semakin sering kita mendengar firman-Nya, Kristus yang hidup akan semakin disingkapkan.

Penerapan:
Memang baik memiliki banyak emas dan kaya di dalam Allah. Namun, apakah kita masih bersifat individualistis, atau merupakan bagian dari unit yang korporat? Kita memerlukan pembangunan. Inilah emas yang telah dimurnikan dalam api.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, buatlah kami bukan hanya kaya dengan emas, tetapi juga kaya dengan pembangunan. Perbesarlah kapasitas kami, hingga kami rela kehilangan identitas kami dan bisa berbaur juga tertempa bersama yang lain.

No comments: