Hitstat

21 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 3 Jumat

Aku Kaya (1)
Wahyu 3:17a
“Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa….”

Laodikia memegahkan kekayaannya (terutama pengetahuan atas doktrin), tetapi tidak mengetahui bahwa dia miskin atas hayat, buta atas daya pandang, dan telanjang atas perbuatan. Mereka bukan miskin dalam pengetahuan, melainkan miskin dalam kelimpahan Kristus. Mereka kaya akan pengetahuan tentang Kristus, tetapi miskin dalam hal menikmati kelimpahan Kristus.
Ingatlah, pada kita tidak ada apa pun yang bukan berasal dari pemberian Tuhan. Mungkin orang-orang di sekeliling penuh dengan kematian, tetapi kita tidak perlu menyombongkan diri sendiri penuh dengan kehidupan (hayat); sekalipun orang-orang di sekitar kita miskin, tetapi kita tidak perlu menyombongkan kekayaan hayat diri sendiri.
Semoga Allah membelaskasihani kita, agar kita belajar hidup di hadapan Allah; boleh kaya, tapi tidak memegahkan kekayaan itu. Wajah Musa walau bercahaya, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya. Inilah hal yang lebih baik! Begitu kita memegahkannya, kita akan menjadi suam-suam kuku.
Laodikia tahu segalanya, namun tidak ada seorang pun yang panas. Mereka seakan-akan memiliki segalanya, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat mengorbankan jiwa. Mereka ingat kemuliaan masa lalu, tetapi lupa akan kondisi hari ini di hadapan Allah. Dahulu adalah Filadelfia, tetapi hari ini telah menjadi Laodikia.
Saudara saudari, kita harus senantiasa berjaga-jaga. Bahaya kemerosotan Laodikia dapat menimpa kita setiap saat!

Aku Kaya (2)
Why. 3:17

Hari ini kita dapat menjumpai Filadelfia juga Laodikia. Keduanya mirip, tetapi Filadelfia mempunyai kasih, sedangkan Laodikia mempunyai kesombongan.
Kondisi Laodikia bisa tercium dari perkataan-perkataan seperti: “Adakah perkara rohani yang tidak terdapat di antara kita?”, atau “Dapatkah orang Kristen lain memberikan sesuatu yang baru kepada kita?”, atau “Tuhan telah memberikan terang yang paling besar kepada kita, kita kaya; kalau kita membaca tulisan orang lain, itu hanya membuang-buang waktu saja”, atau “Adakah yang dimiliki orang lain yang tidak kita miliki?”, atau “Yang kita miliki, orang lain belum tentu memiliki.”
Apabila kita memiliki pemikiran di atas atau kita pernah berkata seperti itu, maka kita harus ingat Wahyu 3:17-18 “Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.”
Kebanggaan diri dan keadaan dingin adalah saudara kembar. Ketika hati dingin kepada Tuhan, maka kebanggaan manusia akan berkembang. Terlalu bangga menyebabkan seseorang terobsebsi dengan dirinya sendiri dan pikirannya akan dipenuhi dengan imajinasi-imajinasi mengenai dirinya sendiri. Peninggian diri yang tanpa sadar sedemikian sangat berbahaya bagi kehidupan rohani kita. Dan hal ini menyebabkan kita menjadi sangat peduli pada diri sendiri, percaya diri sendiri, mengagumi diri sendiri, takjub kepada diri sendiri, mengasihi diri sendiri, memuliakan diri sendiri.
Perkara rohani tidak boleh dibanggakan. Lain dengan perkara duniawi, jika kita menyombongkan diri sendiri kaya, harta kekayaan kita tidak akan berkurang. Tetapi bila kita menyombongkan kerohanian kita, maka kerohanian kita akan segera lenyap.

Penerapan:
Kita harus membenci dan membuang kesombongan kita, juga rasa puas dengan keadaan kita saat ini. Kita juga harus membenci dan membuang rasa bangga karena kaya dan berlimpah dalam pengetahuan doktrinal yang hampa. Janganlah berkata, “Murid-murid kami adalah guru-guru bagi orang lain.”

Pokok Doa:
Ya Tuhan, begitu mudahnya kami menjadi sombong. Kami lupa bahwa semua itu berasal dari-Mu. Ya Tuhan, selamatkan kami dari doktrin yang hampa, buatlah kami kaya dengan kelimpahan Kristus. Buatlah kami menjadi orang yang terus berkobar-kobar bagi-Mu.

No comments: