Hitstat

24 October 2005

Wahyu Volume 4 - Minggu 4 Senin

Supaya Engkau Membeli
Wahyu 3:18
“Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.”

Walaupun kondisi gereja di Laodikia begitu buruk, Tuhan berkata, “Aku menasihatkan engkau”. Sebenarnya, Tuhan dapat menegor mereka dengan keras, tetapi Dia lebih suka membimbing mereka dan menanggulangi mereka dalam anugerah. Oh, alangkah besar anugerah-Nya bagi kita. Saudara saudari jangan sia-siakan anugerah ini!
“Supaya engkau membeli dari pada-Ku”. Apa itu membeli? Membeli ialah menukar sesuatu dengan suatu harga. Keselamatan itu gratis; ini adalah pemberian Allah (Yes. 55:1). Tetapi, dalam surat ini Tuhan tidak sedang berbicara tentang keselamatan kepada orang berdosa, tetapi tentang penempuhan hidup gereja kepada umat milik-Nya. Dalam menempuh hidup gereja sebagai persiapan berjumpa dengan Tuhan, ada harga yang harus kita bayar. Tidak ada yang gratis!
Inilah sikap Rasul Paulus seperti yang tersirat dalam Filipi 3:8, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, …. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Bagi Paulus, segala sesuatu boleh dilepaskan dan dianggap sampah, ini semua adalah harga yang ia bayar, untuk memperoleh Kristus.
Saudara saudari mari kita renungkan apakah hari ini kita bisa menganggap yang lain adalah sampah? Setiap kali ketika kita menghadapi pilihan, siapakah yang kita menangkan, Tuhan ataukah hal yang lain? Namun, bagi orang yang mencintai Dia, semua tak dihirau. Harga berapa pun akan dibayar asal mendapatkan Kristus. Semoga oleh rahmat-Nya, kita menjadi orang yang demikian.

Membeli Emas
Why. 3:18; 1:11-12, 20

Gereja adalah kaki dian emas (Why. 1:11-12, 20). Di dalam Alkitab, emas melambangkan substansi, esens, unsur Allah. Untuk memiliki penghidupan gereja yang normal, kita harus dipenuhi dengan unsur emas, yaitu diri Allah sendiri. Jika kita tidak memilikinya, semua percakapan kita tentang gereja adalah kosong.
Jika kita hanya memiliki beberapa gram emas, bagaimana kita bisa membentuk satu kaki dian emas? Ini jelas tidak mungkin. Kita mungkin hanya bisa membentuk sebuah cincin, bukan kaki dian. Untuk memiliki kaki dian, harus ada satu talenta (kurang lebih 34 kilogram) emas (Kel. 25:39). Untuk pembangunan gereja, kita memerlukan sangat banyak emas yang berasal dari kenikmatan kaum saleh terhadap Allah.
Bagaimana caranya? Dalam Yoh. 4:24 Tuhan Yesus dengan tegas berkata, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh....” Menyembah Allah bukan sekadar membungkukkan diri kepada-Nya, melainkan menghubungi Dia, menjamah Dia, dan menerima Dia. Menurut konteks Yohanes 4, menyembah Allah berarti minum Dia sebagai air hayat (ay. 14). Ini berarti menerima Roh itu mengalir masuk ke dalam kita. Bagaimana kita dapat menerima Dia sebagai air hayat? Kita menerima-Nya melalui membuka seluruh diri kita kepada-Nya dan melalui memakai roh kita. Kita harus menerima diri Allah sebagai unsur emas masuk ke dalam diri kita. Siang malam, kita perlu membuka diri kita. Janganlah menutup diri terhadap-Nya. Sebaliknya, katakanlah kepada-Nya, “Ya Allah, aku mau sepenuhnya terbuka terhadap-Mu. Aku memakai rohku untuk mengontaki Engkau. Ya Allah, masuklah ke dalamku dan penuhilah aku.” Inilah cara memperoleh lebih banyak emas.
Bila setiap saudara saudari menuntut Tuhan sedemikian, maka gereja akan sangat kaya dengan unsur ilahi yang merupakan bahan untuk menyusun kaki dian emas yang sejati. Semua saudara saudari akan penuh dengan Allah dan ke mana saja kita pergi, kita akan melihat emas. Ketika kita masuk ke dalam rumah kaum saleh, kita akan nampak emas. Ketika menjumpai kaum muda maupun kaum tua, kita akan menjumpai emas.

Penerapan:
Sering kali Tuhan berkata, “Aku ada di sini. Kamu mau Aku, atau mau perkara itu? Jika kamu menginginkan perkara itu,
Aku akan pergi. Tanganmu penuh dengan banyak perkara. Kamu harus membuang semua itu, kosongkanlah tanganmu, kemudian peganglah Aku. Maka kamu akan memiliki diri-Ku sebagai kenikmatanmu.”

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, bukalah mataku agar melihat keelokan-Mu. Tariklah aku Tuhan, agar lebih dekat kepada-Mu. Ya Tuhan, aku damba seperti Paulus, rela membayar harga penuh, membuang segala sesuatu dan menganggapnya sampah, untuk mendapatkan diri-Mu.

No comments: