Hitstat

02 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 1 Jumat

Peperangan Di Sorga (3)
Wahyu 12:9
“Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”

Peperangan di sorga ini terjadi setelah anak laki-laki diangkat ke sorga. Kebanyakan konsep kita kurang tepat terhadap pengangkatan ini. Kita mengira pengangkatan ini hanya bertujuan memberi kita kebahagian, membawa kita ke tempat yang menyenangkan. Janganlah terlalu memperhatikan kebahagiaan kita sendiri. Pengangkatan ini bukan hanya untuk kita, melainkan untuk rencana Allah dan untuk strategi Allah sehingga tujuan-Nya tergenapi.
Musuh Allah saat ini masih ada di sorga. Meskipun musuh telah dihakimi oleh Tuhan Yesus di salib (Yoh. 12:31; 16:11) dan hukuman telah diputuskan, namun selama dua puluh abad ini Allah masih belum mendapatkan sekelompok orang yang bisa melaksanakan penghukuman-Nya atas musuh. Siapakah yang akan pergi ke sorga untuk melaksanakan penghakiman Allah dan menyuruh pergi musuh yang sudah dihakimi itu? Para malaikat? Mereka tidak layak untuk kedudukan itu, karena mereka setingkat dengan Iblis yang dahulu juga termasuk di antara mereka. Siapakah yang akan menjadi ‘pelaksana’ ini? Kita, anak laki-laki! Sebagai komandan, anak laki-laki memberikan aba-aba, maka malaikat-malaikat yang melayani kita akan berperang bagi kita. Bila kita katakan, “Iblis, enyahlah!” Mikhael beserta para malaikat, dengan segera melawan Iblis.
Namun mulai sekarang kita harus menjadi orang yang berperang untuk mengalahkan dia. Berperang dan mengalahkan Iblis hingga ke sorga, kemudian kita akan turun lagi ke bumi dan sekali lagi memerangi dan mengalahkannya.

Peperangan Di Sorga (4)
Mat. 12:28-30; Ef. 6:12; Dan. 10:12-13

Peperangan rohani akan mendatangkan otoritas Allah dan Iblis terusir. Sampai tahap apa kita berperang, sampai tahap itulah otoritas Allah akan didatangkan dan dilaksanakan. Jika peperangan ini terjadi pada seseorang, keluarga, atau gereja maka otoritas Allah akan mencapai seseorang itu, keluarga itu, atau gereja itu. Lalu Iblis juga terusir.
Kita tahu bahwa yang menghalangi Injil bukanlah lingkungan di luar; yang menyebabkan manusia tidak mengasihi Tuhan bukanlah ikatan manusia, dunia, atau daging, melainkan kuasa kegelapan Iblis. Kita juga tahu bahwa alasan dari segala kekacauan, pergumulan, ketidakacuhan, dan kerusakan dalam gereja adalah Iblis. Karena itu, kita tidak menanggulangi apa pun yang ada di permukaan, tetapi menanggulangi kuasa kegelapan yang bertindak sebagai dalang di balik semua perkara itu. Semua desas-desus, kritik, dan tentangan bukan berasal dari manusia mana pun, melainkan berasal dari Iblis, yang ada di belakang mereka. Untuk ini, kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh guna mengikat si orang kuat itu (Mat. 12:29).
Efesus 6:12 mewahyukan peperangan yang sedang berkecamuk antara orang-orang yang lebih kuat dalam gereja melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa (para malaikat iblis) yang memerintah dan menguasai negara-negara di bumi ini, melawan kuasa-kuasa dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kitab Efesus ini juga mengatakan bahwa peperangan dilaksanakan melalui doa. Dalam Daniel 10:12-13, ditunjukkan bahwa saat Daniel berdoa selama tiga minggu, perang berkecamuk di angkasa.
Efesus 6:17-18 menunjukkan cara kita berperang ialah menggunakan firman Allah dengan segala doa dan permohonan. Kita tidak mampu melawan musuh dengan menggunakan pikiran dan perkataan kita.
Dengan firman, berdoalah agar terbuka jalan bagi Mikhael untuk memimpin perang di sorga melawan naga itu dan melemparkannya ke bumi. Berdoalah agar di dalam gereja, banyak orang (termasuk kita) dapat berbagian dalam anak laki-laki itu. Demikianlah kita mendatangkan Kerajaan Allah di bumi.

Penerapan:
Janganlah tertipu untuk terus menerus berdoa agar kita bisa menang atas tabiat buruk atau pun dosa yang melelahkan kita. Semakin kita berusaha mengalahkan tabiat buruk kita, tabiat buruk itu justru makin berkembang. Berdoalah agar kita bisa mengalahkan Iblis. Khotbahilah Iblis, katakan fakta Alkitab kepadanya, maka kita akan mengalami karya yang telah Tuhan rampungkan bagi kita.

Pokok Doa:Tuhan, terangi aku agar aku sadar bahwa di balik tabiat dosaku, di balik ketawaran kasihku terhadap-Mu, di balik kemalasanku untuk melayani, di balik suasana sidang gereja yang hambar, di balik keengganan saudara saudari untuk menginjil dan merawat, ternyata ada Iblis sebagai dalangnya. Dengan kuasa yang telah Kau berikan pada gereja, aku mengikat musuh-Mu itu dan campakkan dia ke lautan api. Bebaskan aku dan kaum saleh dari kuasa gelap musuh-Mu serta datangkan kerajaan-Mu.

No comments: