Hitstat

23 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 4 Jumat

Ketekunan Orang-Orang Kudus
Wahyu 14:12
“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.”

Ayat 7 mengatakan, “Telah tiba saat penghakiman-Nya.” Penghakiman di sini adalah penghakiman yang akan dilaksanakan oleh Kristus atas segenap bangsa pada waktu Ia datang kembali ke bumi, seperti yang dinubuatkan-Nya dalam Matius 25:31-46. Ayat 9-10 juga menunjukkan bagaimana sikap Allah terhadap orang-orang yang menyembah binatang dan patungnya itu. Mereka akan disiksa dengan api dan belerang sampai selama-lamanya, siang malam tidak henti-hentinya (ay. 11).
Ayat 12 mengatakan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” Orang-orang kudus yang tertinggal dalam kesusahan besar akan dianiaya oleh Antikristus karena mereka tidak mau menyembah Antikristus, mereka hanya menyembah Allah yang hidup. Untuk itu mereka perlu memiliki ketekunan. Ayat 13 mengatakan, “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ‘Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’ ‘Sungguh,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’” Orang-orang mati di sini mengacu kepada mereka yang martir di bawah penganiayaan Antikristus selama kesusahan besar. Hal ini dibuktikan oleh Wahyu 20:4. Dalam ayat ini kita mengetahui bahwa para martir selama kesusahan besar itu disebut berbahagia. Para martir ini akan beristirahat, dan semua pekerjaan mereka akan mengikuti mereka sebagai pahala mereka. Haleluya.

Tuaian Dan Kilangan Besar
Why. 14:15-16, 18-19

Ayat 15-16 berkata, “Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: ‘Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.’ Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.” Tuaian ini adalah kaum beriman yang masih ada di bumi (1 Kor. 3:9). Pada kedatangan-Nya kali pertama ke bumi, Tuhan menaburkan diri-Nya ke dalam orang-orang yang percaya kepada-Nya (Mat. 13:3-8, 24). Sejak saat itu, setiap orang beriman yang menerima Dia sebagai benih hayat telah menjadi tanaman Allah di bumi. Yang matang lebih dulu akan dituai sebelum kesusahan besar sebagai buah bungar bagi Allah (14:1-5). Mayoritas kaum beriman akan menjadi matang dengan bantuan penderitaan saat kesusahan besar, dan dituai, diangkat pada akhir kesusahan besar.
Ayat 18-19 berkata, “Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: ‘Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.’ Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.” Alkitab mengumpamakan bangsa Yahudi sebagai pohon ara (Mat. 24:32), kaum beriman sebagai gandum (Mat. 13:25, 30), orang kafir yang jahat sebagai pohon anggur (Why. 14:19), yaitu tiruan dari pohon anggur yang benar, yang tersusun dari Kristus dan anggota-anggota Tubuh-Nya (Yoh. 15:1-6). Buah pohon anggur yang palsu ini akan dilemparkan ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Kitab Yoel 3 menunjukkan bahwa Tuhan akan mengumpulkan tentara dari segala bangsa ke lembah Yosafat (juga disebut lembah Kidron), yang berhubungan dengan lembah Hinom, yang terletak di antara Yerusalem dengan Bukit Zaitun. Pada zaman dulu orang-orang menguburkan barang-barang yang najis di sana. Raja Asa dari Yehuda menguburkan berhala ibunya di tempat itu (1 Raj. 15:13). Karena itu, semua anggur palsu ini juga akan dikuburkan di lembah ini.

Penerapan:
Kita jangan menunggu sampai Antikristus datang baru belajar bertekun di hadapan Tuhan. Saat ini, marilah kita bangkit, kembali dipulihkan di hadapan Tuhan. Marilah kita setia melayani, mempersembahkan waktu lebih banyak bagi pekerjaan Tuhan.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, aku sungguh tidak berharap menjadi martir di bawah penganiayaan Antikristus. Aku mau menjadi buah bungar yang terangkat sebelum kesusahan besar. Karena itu, belaskasihi aku agar aku boleh bertekun saat ini, setia melayani-Mu.

No comments: