Hitstat

03 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 1 Sabtu

Bagaimana Menjadi Anak Laki-Laki? (1)
Wahyu 12:5
“Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.”

Para pemenang menjadi pemenang bukanlah untuk mendapatkan kemuliaan atau mahkota bagi diri mereka sendiri. Meskipun kelak mereka mendapatkan mahkota, tetapi mereka bukan untuk ini. Mereka mempersembahkan segala mereka untuk berdiri pada kedudukan yang harus diambil oleh gereja dan melakukan pekerjaan itu bagi gereja. Inilah prinsip anak laki-laki.
Bagaimana caranya untuk menjadi bagian dari anak laki-laki? Harus bertumbuh di dalam Tuhan dan menjadi lebih kuat. Praktisnya, kita harus lebih banyak berdoa, mengeluarkan lebih banyak waktu bersama Tuhan, selera makan firman harus lebih tinggi. Selain itu, kita harus mengalami Tuhan lebih banyak dalam hidup sehari-hari dan lebih banyak menanggulangi perkara negatif.
Menjadi bagian dari perempuan surgawi saja terlalu umum. Orang-orang yang merupakan bagian dari anak laki-laki memiliki keistimewaan. Jika orang lain bergosip, kita menghindarinya. Jika orang lain tidak mau berdoa, kita berdoa lebih banyak. Jika orang lain tidak berselera terhadap firman, kita sungguh-sungguh lapar dan haus akan firman.
Bila mau menempuh jalan pemenang ini, kita harus mutlak, tidak dapat menempuhnya dengan setengah hati. Siang dan malam, kita harus terus mempersembahkan diri kita sepenuhnya bagi keinginan Allah, pergerakan Allah, dan rencana kekal Allah. Jika demikian keadaan kita, kita berpeluang besar untuk menjadi bagian yang lebih kuat dalam gereja, bagian yang kokoh dalam perempuan itu.

Bagaimana Menjadi Anak Laki-Laki? (2)
Why. 12:5

Janganlah memahami anak laki-laki hanya secara doktrinal dengan menganggap anak laki-laki adalah para pemenang yang telah mati dan dibangkitkan kembali. Secara doktrinal, itu benar. Namun hari ini, sebelum saat kebangkitan, kita bisa menjadi anak laki-laki. Jika hari ini kita bukan sebagian dari anak laki-laki, bagaimanakah kita bisa berharap menjadi bagian dari anak laki-laki dalam kebangkitan?
Jika kita melihat perempuan dalam Wahyu 12 itu, ia tidak digambarkan sedang bekerja keras; ia hanya digambarkan sebagai perempuan yang sedang mengandung. Kewajiban gereja yang terutama bukanlah melakukan sesuatu untuk Kristus. Kewajibannya adalah menerima lebih banyak unsur Kristus sehingga ia bisa menghasilkan anak laki-laki. Berhati-hatilah! Mungkin sekali, hari demi hari, minggu demi minggu, kita menerima berbagai perkara yang bukan Kristus seperti berbagai pengajaran, berbagai doktrin, berbagai praktek, dan berbagai tata cara. Menerima sesuatu di luar Kristus, sekalipun itu perkara yang baik atau bahkan alkitabiah, berarti melakukan perzinaan rohani.
Untuk itu, kita perlu senantiasa terbuka kepada-Nya untuk membiarkan unsur Kristus yang kaya itu bekerja di dalam kita secara terus-menerus dan meresapi serta menjenuhi seluruh diri kita. Ini bukanlah perkara kerendahan hati, kesabaran, kemanisan, atau kebaikan kita; melainkan mutlak perkara membuka diri kita kepada unsur ilahi-Nya dan membiarkan unsur ini tergarap ke dalam kita.
Semakin banyak unsur Kristus yang tergarap ke dalam kita, manusia batiniah kita akan dikuatkan (Ef. 3:16), hingga kita mendapat kekuatan untuk mengalami kekayaan Kristus (Ef. 3:18). Semakin mengalami kekayaan Kristus, berarti semakin mengenakan Kristus yang almuhit sebagai perlengkapan senjata kita (Ef. 6: 10-11). Semakin mengenakan perlengkapan senjata Allah, semakin kita dapat berperang melawan musuh. Tentu saja, hal ini memerlukan proses dan waktu yang cukup lama. Karena itu, marilah kita terus terbuka kepada-Nya.

Penerapan:
Hanya melalui menerima Kristus ke dalam kita, barulah kita menjadi anak laki-laki. Anak laki-laki sepenuhnya terbentuk dari unsur Kristus. Karena itu, setiap hari kita perlu berlatih untuk bersatu dengan Kristus. Saat bekerja, memasak, berbelanja, ngobrol, berdoalah senantiasa di dalam hati, jagalah agar hubungan kita dengan Kristus tidak terputus.

Pokok Doa:
Tuhan, aku persembahkan diriku pada-Mu. Aku di sini mutlak untuk dilatih, dikuatkan, dikenyangkan, dan dibangunkan. Tuhan, jauhkan minatku dari gosip dan omong kosong. Aku tidak mau memaafkan diriku yang kasihan dan lemah. Bawa aku menjadi bagian dari anak laki-laki yang hanya mempedulikan-Mu dan kesaksian-Mu dan pemulihan-Mu.

No comments: