Hitstat

24 December 2005

Wahyu Volume 6 - Minggu 4 Sabtu

Tuaian
Wahyu 14:14
“Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.”

Wahyu 14 menunjukkan dua macam pengangkatan, pengangkatan buah bungar dan pengangkatan tuaian.
Pada zaman dulu, gandum yang matang duluan akan menjadi buah bungar dan akan dituai lebih dulu, sedang sebagian besar yang matang belakangan akan menjadi tuaian dan akan dituai belakangan. Pengangkatan tuaian akan terjadi pada akhir kesusahan besar. Karena itu, semua yang termasuk dalam pengangkatan tuaian harus menempuh sebagian besar dari kesusahan besar.
Ayat 14 berbunyi, “Lalu aku melihat: Sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.” Tuaian akan dituai oleh Kristus sebagai Anak Manusia. Ia datang sebagai Anak Manusia untuk menabur benih, dan Ia akan datang sebagai Anak Manusia pula untuk menuai apa yang telah ditabur-Nya.
Ayat 15 mengatakan, “Tuaian di bumi sudah masak.” Untuk masak atau matang berarti harus menjemur kering semua air bumiah. Penderitaan pada masa kesusahan besar akan seperti matahari yang memanggang, akan menjemur hingga kering kadar air bumiah dari kaum beriman yang tertinggal di bumi pada masa kesusahan besar sehingga mereka menjadi matang. Sebelumnya, tuaian itu masih berwarna hijau. Tak ada seorang petani pun yang mau menuai padi yang masih hijau. Bila semua tuaian di ladang telah matang, saat menuai pun tibalah.

Kilangan Besar
Why. 14:18-20

Sebelum buah-buah anggur itu dikumpulkan di kilangan besar, mereka akan benar-benar telah masak (ay. 18). Agar gandum menjadi masak, kandungan air di dalamnya harus benar-benar telah kering. Tetapi, tidak demikian dengan buah anggur. Buah-buah anggur itu harus penuh dengan air. Apakah kita itu termasuk gandum atau buah anggur? Hal itu bergantung pada apakah kita kering atau penuh dengan air. Jika kita berambisi memperoleh lebih banyak air duniawi, maka kita hidup seperti buah-buah anggur, bukan seperti gandum.
Buah-buah anggur itu akan dikumpulkan dan dilemparkan ke dalam kilangan besar murka Allah (ay. 19; 16:12-16). Buah-buah anggur di ayat ini mengacu kepada orang-orang kafir yang jahat, tiruan dari buah-buah pohon anggur sejati. Orang-orang kafir sebagai buah-buah anggur ini akan sepenuhnya “dituai” karena mereka sudah dipenuhi hingga kepada puncak dosa mereka dan waktu penghakiman mereka sudah tiba. Tuhan akan mengumpulkan semua kekuatan jahat di dunia ke dalam satu tempat. Di sana Ia akan menginjak kilangan besar ini (Yes. 63:1-6). Dengan menginjak kilangan besar ini, Tuhan akan memusnahkan semua kekuatan jahat di dunia.
Ayat 20 mengatakan, “Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.” Kota di sini mengacu kepada kota Yerusalem, sedang kuda sepadan dengan kuda yang tercantum dalam 19:18. Darah yang mengalir keluar dari kilangan itu akan membentuk sungai yang dua ratus mil panjangnya. Itulah jarak dari Bozra (Yes. 63:1) ke Harmagedon (Why. 16:16). Sungai darah ini demikian tinggi hingga mencapai kekang kuda. Kata Ibrani yang diterjemahkan “darah” dalam Yesaya 63:3 berarti “sari buah”. Penginjakan kilangan ini merupakan penghakiman Tuhan Yesus yang dilaksanakan terhadap Antikristus dengan semua kekuatannya. Semua tentara dari utara, barat, dan timur akan dikumpulkan seperti mengumpulkan buah anggur yang telah masak ke dalam kilangan.
Penginjakan kilangan ini akan mengakhiri kesusahan besar dan juga menyudahi zaman ini. Haleluya. Amin.

Penerapan:
Marilah kita terus memohon agar Tuhan membersihkan kita dari segala unsur dunia, agar kita segera matang dan terangkat. Jika pikiran kita terus mengkhayalkan hal-hal dunia, mengkhayalkan kenyamanan dan kemewahan dunia; jika hati kita dipenuhi dengan keinginan-keinginan; marilah kita segera menghembuskan semua itu di depan Tuhan.

Pokok Doa:
Oh Tuhan Yesus, buatlah aku segera matang. Tolonglah aku terlepas dari segala jerat dunia, selamatkan hari-hariku agar tidak dimakan belalang. Tuhan Yesus, kedatangan-Mu sudah dekat, buatlah aku terus siaga dan berjaga-jaga.

No comments: