Hitstat

26 December 2005

Wahyu Volume 7 - Minggu 1 Senin

Pemenang Tahap Akhir – Mengalahkan Antikristus
Wahyu 15:2
“Kemudian aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi (atas-TL.) lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.”

Orang-orang yang tercantum dalam ayat di atas bisa disebut sebagai pemenang tahap akhir, karena mereka telah melewati kesusahan besar dan telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Ini berarti, mereka menang atas Antikristus, tidak menyembahnya. Orang-orang ini adalah orang-orang yang disinggung dalam 14:12-13, yang menjadi martir di bawah penganiayaan Antikristus, lalu dibangkitkan untuk meraja bersama Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun (20:4). Meskipun mereka telah dibunuh oleh Antikristus, dalam pandangan Allah, mereka adalah pemenang. Hanya, mereka menjadi pemenang dalam waktu yang lebih lambat, maka mereka dapat disebut sebagai para pemenang tahap akhir.
Bagaimanakah dengan kita? Kita lebih suka menjadi pemenang tahap awal, yang terangkat sebelum penganiayaan Antikristus; atau menjadi pemenang tahap akhir, yang menjadi martir di bawah penganiayaan Antikristus? Jika kita ingin menjadi pemenang tahap awal, kita perlu menang atas prinsip Antikristus di zaman ini.
Alkitab berulang kali mengingatkan agar kita memfokuskan diri kepada Kristus. Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu (Kol. 3:11). Namun sungguh suatu tragedi, kita telah disimpangkan dari Kristus kepada hal-hal lain di luar Dia. Allah ingin Kristus menjadi segala sesuatu kita, namun kita memiliki segala sesuatu kecuali Kristus! Marilah kita memulihkan kenikmatan kita atas Kristus.

Berdiri Di Atas Lautan Kaca
Why. 15:2; 20:4; 4:6; 20:14; 14:9-11; Dan.7:9-10

Menurut Alkitab, Allah mula-mula melaksanakan penghakiman-Nya atas bumi, malaikat, dan umat manusia yang memberontak kepada-Nya, dengan air. Itulah sebabnya dalam Kejadian 1:2 kita melihat bahwa bumi dikelilingi air. Dan sekali lagi dalam Kejadian pasal enam sampai delapan, kita melihat Allah menghukum bumi dengan air. Tetapi, untuk selanjutnya, Allah tidak lagi menggunakan air melainkan api. Karenanya lautan kaca dalam Wahyu 15:2 bercampur api.
Takhta penghakiman Allah seperti nyala api, dan dari nyala api ini, ada api seperti sungai yang mengalir keluar (Dan. 7:9-10). Nyala api penghakiman Allah akan menyapu semua perkara negatif dalam alam semesta ke dalam lautan kaca, yang akhirnya menjadi lautan api (20:4). Lautan api adalah kesimpulan semua api yang dipakai Allah untuk menghakimi berbagai perkara pemberontakan. Jadi, kedua sarana yang dipakai Allah untuk melaksanakan penghakiman, yaitu air dan api akan bercampur menjadi satu, mula-mula sebagai lautan kaca dan terakhir sebagai lautan api.
Para pemenang tahap akhir yang disebutkan dalam Wahyu 15:2, berdiri di tepi lautan kaca yang bercampur api itu. Mereka adalah orang-orang yang dikatakan dalam Wahyu 14:13, “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini. ‘Sungguh,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka’”. Fakta ini menunjukkan bahwa mereka telah diangkat dan berada di atas telaga api. Mereka telah bangkit dari kematian dan mereka tidak akan menderita lagi oleh kematian yang kedua.
Semua orang beriman yang telah mati akan dibangkitkan, tetapi jika mereka belum matang, mereka akan mengalami kematian yang kedua (Why. 2:11; 20:6). Kematian yang kedua akan dipakai Allah untuk mendisiplin dan menghajar kaum beriman yang belum matang. Hal ini bertujuan positif, yaitu untuk memaksa mereka bertumbuh hingga matang. Karena itu, jika kita tidak matang, kita akan menderita kerugian. Semoga Tuhan menerangi, menggugah kita hingga kita serius terhadap hal ini, sehingga pada jaman ini kita mengejar pertumbuhan rohani sampai mencapai kematangan.

Penerapan:
Sebelum melakukan perkara apa pun, marilah kita belajar terbuka kepada Tuhan dan bertanya kepada diri sendiri: “Adakah Kristus bersamaku dalam mengerjakan hal ini?” Marilah mengundang Kristus masuk ke dalam setiap perkara yang akan kita lakukan, sehingga Kristus betul-betul menjadi fokus dalam hidup kita.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, terangilah aku agar aku nampak hal-hal apa saja yang telah menggantikan Engkau dalam hidupku. Tuhan, aku berpaling kepada-Mu dan bertobat. Aku mau belajar bersatu dengan-Mu dalam melakukan setiap perkara. Amin.

No comments: